Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Apple resmi mengumumkan perceraiannya dengan Intel yang merupakan pemasok prosesor yang sudah bekerja sama selama 15 tahun.
Dilansir dari Gizmochina (23/6), selama WWDC, Apple secara resmi mengumumkan bahwa perusahaan akan beralih ke Apple Silicon berbasis ARM untuk beberapa perangkat Mac. Saat membuat pengumuman ini, Tim Cook disebut-sebut memiliki hari bersejarah untuk seri Mac.
Baca Juga: Kasus Corona di Amerika Lampaui 2,3 Juta, Ritel Apple Kena Imbasnya!
Ini juga berarti macOS sekarang akan dapat mendukung aplikasi iOS dan iPadOS asli bersama dengan aplikasi macOS. Perusahaan akan merilis perangkat Mac pertama yang ditenagai oleh chipnya sendiri akhir tahun ini, tetapi Apple juga bekerja pada perangkat baru yang didukung Intel.
Namun, tidak akan mengejutkan jika raksasa yang berbasis di Cupertino memutuskan untuk pindah dari Intel demi chip ARM-nya sendiri. Salah satu keuntungan terbesar yang ditawarkan chip berbasis ARM bersama dengan kinerja yang kuat adalah daya tahan baterai yang lebih lama dibandingkan dengan apa yang saat ini tersedia.
Apple juga telah mengonfirmasi bahwa aplikasi mereka sendiri akan diperbarui untuk mendukung chipset mendatang dengan MacOS Big Sur yang baru.
Tampaknya perpindahan dari Apple ke ARM muncul setelah Intel mengalami penurunan kinerja. Namun, Apple bukan satu-satunya perusahaan yang telah berencana untuk beralih ke ARM. Microsoft telah bereksperimen dengan hal yang sama selama bertahun-tahun.
Microsoft telah meluncurkan sistem operasi Windows R, yang ditujukan untuk perangkat keras berbasis ARM. Sekarang, perusahaan ini menawarkan Windows 10 untuk ARM dan bekerja dengan Qualcomm untuk mengintegrasikan Windows 10 di Surface Pro X yang ditenagai oleh prosesor SQ1.