EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) membidik potensi peningkatan pasar pergudangan. Terlebih, Pelindo II mencatat arus peti kemas periode Januari hingga Mei 2020 sebesar 2,8 juta TEUs.
Meskipun angka tersebut turun 10,4 persen jika dibandingkan periode yang sama apda 2019, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan penurunan tersebut tidak setajam angka penurunan impor secara nasional. “Pelindo II bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan aktivitas dan produktivitas pelabuhan sedalam beberapa sektor lainnya seperti minyak dan gas, transportasi serta pariwisata,” kata Arif dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/6).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Arif mengatakan, ekspor nasional pada Mei 2020 tercatat 10,53 miliar dolar AS. Angka tersebut turun 28,3 persen dibandingkan Mei 2019. Sementara nilai impor turun 42,2 persen dibandingkan Mei 2019 sebesar 8,44 miliar dolar AS.
Arif menilai, melambatnya aktivitas ekspor dan impor juga terjadi di hampir semua negara. "China yang sempat menggeliat pada April, kembali terkoreksi pada Mei kemarin. Selain dipengaruhi pandemi Covid-19, angka bulan Juni ini juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor, sepekan menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri," ungkap Arif.
Meskipun begitu, Arif optimistis situasi ini berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang. Setidaknya, kata dia, arus peti kemas akan meningkat setelah Lebaran Idul Fitri, sebagaimana siklus tahun-tahun sebelumnya.
“Penurunan peti kemas saat hari raya hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound (peningkatan kembali) arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa,” jelas Arif.
Meskipun terdapat penurunan secara umum, Arif adanya potensi pertumbuhan menuju kebiasaan baru sa ini. Misalnya, lanjut Arif, di tengah turunnya arus kapal, terjadi kenaikan volume penggunaan warehouse di sejumlah pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Saat ini kami masih mengonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan, sebagai bagian dari bahan kajian untuk review target perseroan 2020,” tutur Arif.