Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Menanggapi kritik industri, jajaran Trump tegas akui tak temukan celah dalam aturan baru yang membatasi penjualan teknologi chip ke Huawei.
Tak cuma itu, Administrasi Trump juga akan menindak secara agresif setiap upaya pelanggaran pembatasan penjualan tersebut.
"Departemen Perdagangan tak melihat celah dalam aturan itu. Kami menegaskan kembali, kami akan menerapkan aturan secara agresif dan menindak segala upaya pelanggaran terhadap aturan itu," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, dilansir Rabu (24/6/2020).
Baca Juga: Sanksi Ekonomi Bikin Iran Makin Kuat, Rezim Rouhani: Kami Pemenang Perang, Bukan Trump
Baca Juga: Sama-Sama PHK Ratusan Karyawan, Begini Rencana Bisnis Grab-Gojek di Masa New Normal
Aturan tersebut memperluas otoritas AS untuk meminta lisensi pengiriman chip buatan luar negeri ke raksasa telekomunikasi Huawei. Langkah itu melengkapi putusan AS dalam memblokir teknologi 5G Huawei melalui Daftar Hitam pada 2019.
Namun, pengacara industri dan sejumlah anggota parlemen AS menilai aturan itu terlalu rumit, tidak jelas, dan penuh kesenjangan. Departemen Perdagangan pun mengirim surat kepada sejumlah produsen semikonduktor dengan maksud, "untuk menjelaskan aturan itu."
Official Departemen Perdagangan, Matthew Borman pun menuliskan surat pada 16 Juni, mengungkapkan tentang perubahan terbaru pada aturan ekspor AS yang berpotensi memengaruhi bisnis perusahaan AS dengan Huawei dan anak-anak usahanya.
Departemen Perdagangan tak mengomentari surat itu.