EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi menyatakan penyuluh pertanian sehat jasmani dan rohani serta bekerja tulus dan ikhlas mendukung kinerja petani di tengah pandemi Covid-19 diyakini mudah mengikuti Uji Kompetensi, yang digelar Kementerian Pertanian RI pada Senin, 6 Juli mendatang, akan diikuti 1.464 penyuluh dari 31 provinsi.
"Pembangunan sektor pertanian jalan terus setiap hari. Tidak boleh berhenti meskipun ada pandemi global COVID-19. Kita tangkal dengan imunitas tubuh dari pangan sehat serta bekerja tulus dan ikhlas," kata Dedi Nursyamsi saat membuka Pembekalan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian via video conference di Jakarta, Rabu (24/6).
Dia mengingatkan tentang pentingnya menangkal virus Corona untuk selalu kenakan masker, hindari kerumunan, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan setelah beraktifitas.
"Petani, penyuluh dan para pemangku kepentingan harus sehat. Kalau sehat, stok pangan pun aman," kata Dedi Nursyamsi mengutip arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati mengharapkan 1.464 penyuluh peserta uji kompetensi mempersiapkan diri lahir dan batin agar dapat menjawab 100 soal selama 90 menit dengan baik dan benar. "Kami doakan seluruh peserta ujian lulus uji kompetensi."
Kabag Organisasi Kementan, Nur Wahidah mengatakan uji kompetensi tahun ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) setelah Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahun ini tidak menggelar Computer Assisted Test (CAT) terkait pandemi Covid-19.
"Uji kompetensi dengan CAT System namun tahun ini tidak terkoneksi ke BKN, Kementan menyelenggarakan dengan link tersendiri," kata Nur Wahidah mewakili Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementan.
Kapusluh Leli Nuryati menambahkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan penyuluh mengikuti Uji Kompetensi 6 Juli 2020 maka Pusluhtan menggelar pembekalan selama tiga hari, 24 - 26 Juni 2020.
Pembekalan hari pertama, Rabu (24/6) dibagi dua sesi diikuti para penyuluh dari pusat, BBP2TP Bogor dan delapan provinsi: Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Bali.
Pembekalan sesi tiga hingga lima berlangsung Kamis (25/6) diikuti penyuluh dari 18 provinsi: Maluku, Maluku Utara, Papua, NTB, NTT, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jambi dan Sumatera Selatan.
Hari ini, Jumat (26/6) sebagai sesi terakhir diikuti penyuluh dari enam provinsi: Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Riau dan Bengkulu. "Hanya penyuluh Sumatera Utara dan Papua Barat tidak ikut uji kompetensi karena tidak mendaftar," kata Leli Nuryati didampingi Kabid Kelembagaan & Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Joko Samiyono selaku moderator.