Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Sejumlah aksi boikot dilakukan sederet perusahaan raksasa dunia lantaran menganggap Mark Zuckerberg tak becus mengurus masalah penyebaran hoax dan ujaran kebencian.
Aksi boikot tersebut digerakkan sejumlah pihak seperti Anti-Defamation League, NAACP, dan sebuah organisasi bernama 'Stop Hate For Profit'. Sejumlah perusahaan besar pun melakukan boikot dengan menyetop pemasangan iklan di platform Facebook dan Instagram.
Baca Juga: HAH!! Kekayaan Mark Zuckerberg Turun Rp102 T, Apa Penyebabnya?
Berikut daftar perusahaan yang melakukan boikot iklan di Facebook:
1. Unilever
Unilever merupakan perusahaan raksasa dunia yang juga menjadi pengiklan terbesar. Unilever menyebut bahwa mereka akan menyetop pengeluaran iklannya di Facebook dan Instagram di Amerika Serikat, setidaknya sampai 2020 berakhir.
2. Coca Cola
Produsen minuman raksasa ini juga menjadi salah satu pemasang iklan terbesar di Facebook.Coca Cola pun mengaku akan menyetop semua pengeluaran iklannya di semua platform media sosial secara global selama setidaknya 30 hari.
3. Honda America
Selain dua perusahaan besar itu, Honda America juga ikut menahan pemasangan iklannya di Facebook pada Juli mendatang. Mereka mengaku akan berpihak pada orang-orang yang menolak rasisme dan kebencian.
4. Levi Strauss
Perusahaan yang memproduksi pakaian di Amerika Serikat, Levi Strauss mengkritisi Facebook yang gagal menyetop penyebaran hoax dan ujaran kebencian di platformnya. Kegagalan Facebook dianggap memicu rasisme dan kekerasan yang mengancam demokrasi dan integritas pemilu di AS.
5. Verizon
Operator seluler di AS, Verizon menyebut bahwa mereka akan menyetop iklan di Facebook sampai perusahaan milik Mark Zuckerberg bisa menemukan solusi yang dianggap cukup.
Pemboikotan dari sejumlah perusahaan besar itu sangat berdampak pada Facebook dan Mark Zuckerberg. Saham Facebook telah merosot 8,3% hingga valuasi Facebook merosot USD56 miliar. Mark Zuckerberg juga turun dari posisi ketiga terkaya dunia menjadi keempat di belakang Jeff Bezos, Bill Gates dan Bernard Arnault.
Facebook sendiri sudah menanggapi aksi boikot ini dan berjanji akan lebih ketat lagi dalam menangkal konten kebencian. Zuckerberg juga berjanji akan melarang iklan yang mengancam kelompok tertentu. Selain itu juga menghapus konten yang memicu kekerasan. Lalu, konten yang dinilai problematis juga akan ditandai oleh Facebook.
"Kami segera memberi label beberapa konten yang kami biarkan karena dianggap layak diberitakan," sebut Zuckerberg.