EKBIS.CO, BATANG -- PT PP (Persero) Tbk melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau KIW dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atau PTPN IX di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6). Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan KIT Batang memiliki total luasan lahan yang akan dikembangkan sekitar 4.300 hektar.
Untuk tahap pertama akan dikembangkan lahan seluas 450 hektare. Novel menjelaskan kawasan yang terletak di koridor industri utara pulau Jawa akan mengusung konsep the Smart & Sustainable Industrial Estate yang memiliki tiga prinsip dasar seperti Smart Society, Smart Environment and Infrastructure serta Smart Economy dan dua Design Intervention yakni Smart Experience and Smart Planning.
"Dalam pengembangan Kawasan Industri Batang ini akan dibagi menjadi tiga zonasi, yaitu: Zona Industri Ringan dan Sedang, Zona Inovasi dan Ekonomi Kreatif, serta Zona Manufaktur dan Logistik," ujar Novel usai penandatangan nota kesepahaman di KIT Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).
Novel menyebut KIT Batang akan memiliki fasilitas meliputi sarana olahraga, command center, pemadam kebakaran, sarana peribadatan, rumah sakit, dan memiliki visi untuk mempromosikan ekonomi kreatif, industri, teknologi informasi serta ruang berinovasi bagi masyarakat.
"Kawasan Industri Batang direncanakan akan memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH), ruang interaksi, dan ramah pejalan kaki yang memiliki konsep perencanaan dengan pendekatan desain dari sebelumnya," ucap Novel.
Novel mengungkapkan keunggulan KIT Batang, mulai dari posisi strategis lantaran berada di sisi utara Tol Trans Jawa yang dapat mempermudah akses ke kawasan industri, dilalui jalur kereta api dan berpotensi menjadi Dry Port, berbatasan langsung dengan Pantai Utara Jawa dan akan dibuat Transit Oriented Department oleh Pemerintah Kabupaten Batang.
Selain itu, Kawasan Industri Batang memiliki lokasi yang strategis dimana dapat ditempuh dengan waktu 4 jam dari Jakarta, 1 jam dari Semarang, berjarak 50 kilometer dari Bandara Ahmad Yani dan 65 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas.
Dengan dibukanya Kawasan Industri Batang, menurut Novel, akan memudahkan pergerakan logistik dengan waktu tempuh 50 menit dari kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Mas.
"Kawasan tersebut berpotensial menyerap sekitar 130 ribu lapangan pekerjaan baru di tahap pertama yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ungkap Novel.
PT PP, lanjut Novel, selalu mendukung setiap program yang dicanangkan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Untuk KIT Batang, PT PP fokus lebih menata dari konsep bisnisnya kemudian desainnya dan bagaimana hal tersebut dapat menarik minat investor.
"Kita harus membuat diferensiasi dengan area industri yang lain karena area industri di sini dan Indonesia cukup banyak. Kita juga harus menarik investor asing supaya mereka tidak pindah ke negara lain karena Indonesia punya kelebihan. Kita harus siap berkompetisi membuat diferensiasi," kata Novel.