Ahad 05 Jul 2020 01:51 WIB

Penyuluh Berperan Vital Dorong Petani Dukung GratiEks

Dukungan petani dan penyuluh bisa tingkatkan lalu lintas ekspor

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai volume ekspor komoditas pertanian Indonesia ke mancanegara ditentukan oleh kinerja petani bersama penyuluh di lapangan sebagai garda terdepan pembangunan pertanian nasional.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai volume ekspor komoditas pertanian Indonesia ke mancanegara ditentukan oleh kinerja petani bersama penyuluh di lapangan sebagai garda terdepan pembangunan pertanian nasional.

EKBIS.CO,  BOGOR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai volume ekspor komoditas pertanian Indonesia ke mancanegara ditentukan oleh kinerja petani bersama penyuluh di lapangan sebagai garda terdepan pembangunan pertanian nasional. Khususnya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (GratiEks), hulu ke hilir (on farm dan off farm) sekaligus membuka peluang jutaan lapangan kerja.

"Dampak ekspor akan melibatkan jutaan orang di sektor pertanian. Dukungan petani, penyuluh dan seluruh rakyat melalui GratiEks akan mendorong pengusaha dan eksportir melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat," kata Mentan di Bogor, Jumat (3/7) saat video conference dan live streaming dengan ribuan petani dan penyuluh di seluruh Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor semua sektor turun, Januari hingga Mei 2020, kecuali pertanian yang mencapai 1,43 miliar dolar AS atau tumbuh 5,63 persen dari periode sama 2019 sebesar 1,35 miliar dolar AS.  

Menurutnya, sektor pertanian menentukan kelangsungan hidup rakyat sekaligus menjamin stabilitas nasional dari ketersediaan pangan. GratiEks merupakan bagian dari program jangka panjang dalam meningkatkan sisi produksi hingga 7 persen per tahun.

"Pertanian sangat penting dalam situasi apa pun. Kalau perang, meskipun senjata canggih didukung prajurit terampil, tidak ada artinya kalau perut kosong. Petani didampingi penyuluh harus sinergi memenuhi kebutuhan pangan rakyat," kata Mentan Syahrul didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil.

Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat menyatakan dukungan pada komitmen Kementerian Pertanian RI meningkatkan ekspor pertanian seraya mengingatkan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

"Barulah surplus produksi pangan diekspor ke mancanegara untuk pemasukan negara melalui devisa dari ekspor pertanian," kata Julie Sutrisno Laiskodat di Jakarta didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. 

Kepala Barantan, Ali Jamil selaku narasumber pada videoconference Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 13 mengatakan bahwa Barantan telah menetapkan langkah strategis didukung sistem dan informasi teknologi. Petugas karantina di lapangan dibekali peralatan canggih di era industrialisasi 4.0.

"Barantan mendukung langkah strategis Kementan untuk meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas ekspor dan menambah mitra dagang," kata Ali Jamil di Bogor.

Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi memastikan bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) akan mengoptimalkan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di seluruh Indonesia mendukung GratiEks.

"Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Mentan Syahrul, untuk menjadikan KostraTani sebagai pusat koordinasi dan kolaborasi pembangunan pertanian," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati.

Menurut Dedi Nursyamsi, salah satu upaya BPPSDMP mendukung kebijakan Mentan adalah mengembangkan 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia. "Mereka tergolong unggul, rata-rata berusia di bawah 40 tahun sebagai tumpuan masa depan pertanian Indonesia," ungkap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement