EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angakasa Pura (AP) I (Persero) mengandalkan teknologi yang mendukung operasional, pelayanan, dan bisnis perusahaan melalui Airport Operations Control Center (AOCC). Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan sistem digital tersebut menjadi bagian dalam menerapkan dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Di tengah pandemi ini keberadaan AOCC sangat berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara realtime serta yang utama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (8/7).
Dia menjelaskan AOCC merupakan digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh. Dengan begitu menurutnya dapat mewujudkan operasional dan pelayanan maksimal di seluruh bandara-bandara yang dikelola AP I.
“Keberadaan seluruh perwakilan pemangku kepentingan dalam satu ruangan yang sama, berdampak positif terhadap pembuatan keputusan bersama mengenai berbagai hal operasional dan pelayanan yang dapat diambil secara cepat, tepat, dan terukur sebagai pelaksanaan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM),” jelas Faik.
Faik mengatakan AOCC pertama di Indonesia diluncurkan oleh AP I pada 2 Maret 2018 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Lalu menyusul kemudian diterapkan di 11 bandara lainnya yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Internasional Lombok, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.
Dia menambahkan, AP I juga menyediakan layanan teknologi mandiri yang dapat mendeteksi serangkaian indikator seperti suhu tubuh penumpang dan detak jantung. Selain itu juga mengimplementasikan layanan customer service secara online untuk mengurangi kontak fisik antara penumpang dengan petugas.
“Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh penumpang yang sedang melakukan perjalanan udara,” tutur Faik.