Kamis 16 Jul 2020 10:12 WIB

Dapat Dana Pemerintah, BRI Telah Salurkan Kredit Rp 13,59 T

Realisasi kredit BRI sudah melebihi dari penempatan dana pemerintah Rp 10 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 13,59 triliun kepada 295.617 debitur hingga 15 Juli 2020. Adapun realisasi tersebut sudah melebihi dari penempatan dana sebesar Rp 10 triliun kepada BRI dari Kementerian Keuangan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), perseroan me-leverage tiga kali lipat menjadi Rp 90 triliun, khusus untuk BRI dari Rp 10 triliun harus bisa menyalurkan minimal Rp 30 triliun. 

"Dengan realisasi penyaluran kredit dari penempatan dana diterima 25 Juni sampai hari ini 15 Juli sudah Rp 13,59 triliun kepada 295.617 nasabah," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (16/7).

Jika dirinci, penyaluran kredit didominasi kepada segmen mikro, kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 5,15 triliun kepada 202.701 debitur hingga 15 Juli 2020. Kemudian segmen mikro nonKUR telah disalurkan sebesar Rp 4,10 triliun kepada 85.516 debitur. 

“Segmen kecil ritel menengah dikucurkan kredit sebesar Rp 4,34 triliun kepada 7.415 debitur,” jelasnya.

Sunarso menyebut pada kuartal kedua, khususnya pada Mei, perseroan tidak menyalurkan kredit karena masih fokus pada restrukturisasi kredit debitur terdampak pandemi Covid-19. Namun, pada Juni BRI mulai kembali ekspansi. 

"Mikro saja selama Juni kita salurkan Rp 17,7 triliun," ucapnya.

Berdasarkan data BRI realisasi restrukturisasi nasabah terdampak Covid-19 sejak 16 Maret hingga 6 Juli 2020 sebanyak 2.880.916 debitur dengan total baki debet Rp 177,30 triliun. Segmen mikro yang telah direstrukturisasi sebesar Rp 64,01 triliun dari 1.369.165 debitur. 

“Restrukturisasi segmen KUR sebanyak 1.371.186 debitur dengan baki debet Rp 24,33 triliun,” ucapnya.

Kemudian segmen ritel sebanyak Rp 73,69 triliun kepada 99.065 debitur. Segmen konsumer yang telah direstrukturisasi sebesar Rp 10,25 triliun kepada 41.373 debitur. Segmen menengah korporasi yang direstrukturisasi sebesar Rp 5,01 triliun dari 127 debitur. 

"Selama Mei kita tidak bisa ekspansi, fokus kita hanya restrukturisasi. Tapi positifnya pada Juni minggu ketiga dan keempat ada kelihatan mulai melandai restrukturisasinya," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement