EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng perusahaan swasta untuk menggarap proyek food estate khusus hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Food estate tersebut fokus pada komoditas cabai, bawang putih, dan kentang khusus industri.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasti Setyanto, mengatakan, pada tahap awal pengembangan dilakukan pada area seluas 4.000 hektare. Adapun potensi lahan food estate bisa mencapai 30 ribu hektare. Ia mengatakan, lahan tersebut disediakan langsung oleh pemerintah daerah setempat.
"Saat ini kita sedang koordinsi intensif soal ini. Di sana juga sudah berkembang tiga komoditas itu tinggal kita tingkatkan ke skala lebih besar," kata Prihasto saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/7).
Ia menjelaskan, sejauh ini sudah terdapat lima perusahaan swasta yang berminat untuk berinvestasi dalam pengembangan lahan sekaligus penyerap hasil panen petani. Di antaranya yakni PT Indofood Sukses Makmur, PT Wings Food, PT Calbee Wings Food, PT Champ, serta PT Great Giant Pineapple."Kita juga berencana menggaet BUMN untuk ikut ini juga. Tapi sementara memang belum ada," kata Prihasto.
Proyek food estate hortikultura dibuka bersamaa dengan food estate di Kalimantan Tengah yang memiliki skala lebih besar. Prihasto mengatakan, food estate Kalteng berada di dataran rendah. Sementara food estate hortikultura di Humbang Hasundutan berada di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut.
Aspek geografis di Humbang Hasundutan sangat potensial untuk meningkatkan produksi cabai, bawang putih, dan kentang industri. Prihasto mengatakan, Kementan juga sudah mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut, hanya saja ia tidak dapat menyebut detail jumlah anggaran. "Anggaran kita memang dipotong tapi yang jelas ada. APBD juga harus ada. Pokoknya semua harus bersama-sama untuk mendukung ini," kata dia.
Ia menuturkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta secara khusus agar pengembangan food estate mengedepankan teknologi pertanian dengan mekanisasi yang modern. Hal itu tentunya harus diimbangi dengan pelatihan kepada para petani setempat yang akan diprioritaskan untuk dilibatkan dalam food estate.