EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan, jam operasional bandara akan ditambah. Artinya, jam operasional bandara akan dikembalikan normal di tengah pandemi Covid-19 ini.
Sebab, saat ini penerbangan sudah beroperasi, namun jam operasionalnya dibatasi. Untuk itu, penambahan jam operasional ini akan dilakukan secara bertahap di seluruh bandara.
"Kemarin kita sudah mengeluarkan surat kepada bandara-bandara untuk secara bertahap mengembalikan jam operasionalnya," kata Novie di Grand Mercure Yogyakarta, Sabtu (18/7).
Dengan dikembalikan jam operasional bandara ini, Novie menyebut, sirkulasi pesawat akan kembali lancar. Pihaknya pun telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2020 agar bandara mulai beroperasi dengan normal di masa adaptasi kebiasaan baru atau The New Normal ini.
"Kalau penerbangan dari satu titik ke titik lain ini lancar, otomatis bandara-bandara juga akan normal lagi. Pendapatan akan kembali, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional bisa di-cover kembali dari penerbangan yang secara bertahap ini kembali normal," ujarnya.
Menurut Novie, performa penerbangan domestik di Juli 2020 mulai meningkat di angka 42 persen. Untuk okupansi maskapai dalam mengangkut penumpang pun sudah ditambah menjadi 70 persen.
Walaupun begitu, ada beberapa bandara yang masih sepi. Seperti Bandar Udara Internasional Kertajati di Jawa Barat.
"Di Jawa Barat ada dua bandara Kertajati dan Husein Sastranegara yang saat Covid-19 itu sempat drop. Kita berusaha dua bandara ini bisa dijalankan secara bersamaan dan secara paralel akan kita operasikan," ujarnya.
Selain itu, dalam mengisi Health Alert Card (HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan juga tidak diberlakukan secara manual dan dilakukan secara digital. Sehingga, calon penumpang tidak perlu lebih awal untuk mengisi HAC tersebut.
"Tadi calon penumpang harus datang empat jam sebelum keberangkatan, bisa jadi mungkin hanya jadi dua jam. Ini akan kita dorong terus guna memberikan kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.