EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mandiri berupaya membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19. Ada tiga stimulus atau manfaat yang diberikan perseroan ke UMKM.
Pertama, memberikan subsidi bunga selama enam bulan ke depan hingga Desember 2020. Kedua, memudahkan akses pembiayaan dengan penjaminan kredit. Lalu ketiga, menerima penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun untuk restrukturisasi.
"Dalam konteks itu, kami berkomitmen menyalurkan Rp 21 triliun ke UMKM. Per 17 Juli 2020, sekitar Rp 12 triliun sudah kami salurkan ke 14.582 debitur," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM pada Selasa, (21/7).
Dari realisasi tersebut, lanjutnya, sekitar 99 persen atau 14.565 debitur merupakan pelaku UMKM. Sementara sisanya atau 17 debitur merupakan segmen corporate dan commercial.
Bank Mandiri, kata dia, juga berkolaborasi dengan semua financial technology (fintech) yang sudah mendapat lisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami fokus salurkan pembiayaan ke UMKM sektor pertanian dan perdagangan, karena kalau produksi pertanian tidak sampai ke konsumer, akan menimbulkan masalah harga di level petani sehingga bisa menekan arus barang," jelas Donsuwan.
Ia menambahkan, secara keseluruhan dari segmen UMKM, porsi penyaluran kredit produktif termasif dilakukan pada segmen produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 9.896 debitur dengan portofolio Rp 806 miliar. Kemudian segmen produk Kredit Usaha Mikro (KUM) kepada 3.821 debitur dengan baki debet Rp 138,6 miliar dan segmen produk Small Medium Enterprises atau Usaha Kecil & Menengah /UKM sebanyak 821 debitur senilai Rp 2,03 triliun.
Menurut Donsuwan, salah satu strategi yang diterapkan dalam penyaluran kredit produktif, khususnya ke segmen UMKM, yakni melalui penerapan jemput bola memanfaatkan modernisasi sistem penginputan data calon debitur melalui aplikasi Mandiri Pintar. “Mandiri Pintar merupakan terobosan dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif, sehingga dapat memangkas proses administrasi dan keputusan kredit dapat diperoleh dalam waktu 15 menit sejak data debitur diinput ke sistem Mandiri Pintar," jelasnya.
Dalam penerapan aplikasi Mandiri Pintar, Bank Mandiri mengoptimalkan pelibatan lebih dari 6.700 tenaga pemasar atau Mikro Kredit Sales (MKS) yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka bertugas mendatangi debitur untuk memproses pengajuan kredit mikro produktif baru ataupun top up atas kredit mikro produktif eksisting.