Selasa 28 Jul 2020 05:56 WIB

AP II Gunakan Protokol Kesehatan Standar Global

Sektor penerbangan merupakan penggerak utama perekonomian dan pariwisata

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Penumpang dengan menerapkan jaga jarak antre untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP Klas 1 Bandara Soetta yang baru saja mendarat dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara mulai menjalankan skenario protokol penerapan tatanan normal baru mulai dari pemeriksaan kesehatan, penggunaan fasilitas bandara, tramsaksi tanpa uang cash disejumlah tenant bisnis yang ada di bandara, serta menerapkan prosedur physical distancing
Foto: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
Penumpang dengan menerapkan jaga jarak antre untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP Klas 1 Bandara Soetta yang baru saja mendarat dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara mulai menjalankan skenario protokol penerapan tatanan normal baru mulai dari pemeriksaan kesehatan, penggunaan fasilitas bandara, tramsaksi tanpa uang cash disejumlah tenant bisnis yang ada di bandara, serta menerapkan prosedur physical distancing

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) bersama seluruh stakeholder penerbangan di tengah pandemi Covid-19 memperkenalkan program Safe Travel Campaign. AP II menggunakan protokol keamanan dan kesehatan dengan standar global untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam bepergian dengan pesawat pada periode adaptasi kebiasaan baru.

"Program Safe Travel Campaign dijalankan di 19 bandara AP II dan merujuk pada standar global salah satunya adalah protokol World Travel and Tourism Council (WTTC) yang merupakan lembaga global menaungi dunia usaha di sektor pariwisata," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/7).

Baca Juga

Awaluddin menjelaskan, WTTC dalam merilis protokol tersebut juga memasukkan prosedur yang sudah dibuat oleh Airport Council International (ACI). Awaluddin mengharapkan protokol tersebut dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga sektor penerbangan nasional dapat kembali menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dan pariwisata pada periode adaptasi kebiasaan baru.

Dia menambahkan, protokol Safe Travel Campaign sekaligus memperkuat tiga pilar di tengah adaptasi kebiasaan baru. Ketiganya yaitu kesiapan operasional dan staf bandara, memastikan terciptanya pengalaman penumpang yang aman dari Covid-19, dan membangun kembali kepercayaan dan keyakinan masyarakat.

“Kuatnya tiga pilar tersebut dapat menciptakan bandara yang aman dan bandara yang higienis," tutur Awaluddin.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Pelayanan AP II Muhammad Wasid M menuturkan berbagai protokol sudah dijalankan untuk memperkuat tiga pilar tersebut. Wasid memastikan AP II menyesuaikan pola kerja, mewajibkan penggunaan APD seperti masker dan sarung tangan, kemudian melakukan pengecekan kesehatan melalui pengecekan suhu tubuh setiap hari hingga tes, serta memantau kesehatan personel setiap hari.

"Kami juga telah menetapkan protokol bagi tenant agar selalu mengedepankan kebersihan dan higienitas," ungkap Wasid.

Untuk memperkuat pengalaman penumpang, Wasid menegaskan AP II juga memiliki program disinfeksi seluruh area bandara. Begitu juga dengan melakukan skrining terkait aspek kesehatan menggunakan berbagai fasilitas seperti thermo gun, thermal scanner, dan pemeriksaan dokumen kesehatan.

Selanjutnya, dalam meningkatkan kepercayaan diri masyarakat,  itu, Wasid mengatakan AP II secara konsisten menginformasikan dan mengkomunikasikan berbagai protokol yang ditetapkan di sektor penerbangan. Salah satunya dengan menyediakan situs covid19.angkasapura2.co.id serta membuat signage yang jelas di bandara terkait dengan pelaksanaan protokol.

Saat ini, bandara-bandara yang dikelola AP II adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Silangit (Tapanuli Utara).

Selanjutnya, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Minangkabau (Padang).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement