EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil memproduksi ikan kobia dari benih hingga pembesaran di Keramba Jaring Apung, sehingga siap untuk menjadi produsen ikan kobia global.
"Produktivitasnya akan terus kami dorong. Karena kami meyakini, ikan kobia ini bisa menjadi komoditas unggulan di masa depan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, dalam rilis di Jakarta, Jumat.
Menurut Slamet, keberhasilan KKP dalam membudidayakan ikan kobia bukanlah waktu sebentar, karena hal itu telah dimulai pemeliharaannya sejak 2006, di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.
BBPBL Lampung, menurut dia, untuk saat ini satu-satunya UPT dari Ditjen Perikanan Budidaya yang berhasil memproduksi ikan kobia.
"Ini capaian yang luar biasa setelah perjalanan panjang, akhirnya kami mampu membudidayakan ikan kobia. Dengan begitu, Indonesia siap menjadi produsen ikan kobia," kata Slamet.
Ia memaparkan, ikan kobia ini merupakan komoditas andalan masa depan perikanan Indonesia karena mempunyai pertumbuhan cepat, singkat, dan lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan ikan laut lain.
Selain itu, ujar dia, tekstur daging kompak dan enak, sehingga pasti banyak diminati.
"Ikan kobia mempunyai keunggulan yang menonjol yakni tidak bau amis, daging putih dan rendah kadar histamin. Histamin sendiri merupakan senyawa turunan asam amino yang terdapat pada daging ikan dan seringkali dapat memicu alergi atau keracunan," katanya.
Melihat potensi yang dimiliki kobia, KKP saat ini terus memberikan sosialisasi terhadap pembudidaya, juga melakukan pembinaan teknis, pengawasan, dan membantu dalam hal pemasaran hasil.
Di samping itu juga, Slamet mengatakan pihaknya memberikan bantuan benih kepada para pembudidaya agar produksi ikan kobia bisa terus meningkat.
"Kami saat ini fokus mendorong dan meningkatkan produksi dari ikan kobia. Kami terus memberikan sosialisasi kepada seluruh pembudidaya di seluruh Indonesia," katanya.