EKBIS.CO, LONDON -- Regulator Uni Eropa membuka penyelidikan mendalam tentang rencana Google untuk membeli perusahaan pembuat alat pelacak kebugaran Fitbit, Selasa (4/8). Komisi eksekutif Uni Eropa mengkhawatirkan kesepakatan akan memperkuat posisi raksasa teknologi Amerika Serikat tersebut di pasar iklan online.
"Investigasi kami bertujuan untuk memastikan bahwa pengumpulan data Google melalui tidak merusak persaingan di pasar," kata Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Margrethe Vestager, yang juga merupakan komisioner kompetisi Uni Eropa, dilansir kantor berita AP.
Google setuju untuk membeli Fitbit sebesar 2,1 miliar dolar AS. Sejumlah organisasi terkait dengan privasi, keadilan sosial dan konsumen telah meminta pihak berwenang untuk memblokir kesepakatan dengan alasan isu privasi dan antimonopoli.
Uni Eropa mengatakan kesepakatan itu dapat memperluas jaringan data Google dan meningkatkan hambatan bagi pesaing Google dalam layanan iklan online. Wakil presiden senior Google untuk perangkat dan layanan, Rick Osterloh menegaskan bahwa kesepakatan ini adalah tentang perangkat, bukan data.
"Kami sudah jelas sejak awal, kami tidak akan menggunakan data kesehatan dan kebugaran Fitbit untuk iklan Google," katanya dalam sebuah unggahan blog.
Investigasi tersebut menggarisbawahi peran utama yang telah diambil otoritas Uni Eropa dalam upaya untuk mengatur perusahaan teknologi besar. Komisi Uni Eropa memiliki hingga 9 Desember untuk memutuskan apakah akan memblokir atau menyetujui kesepakatan.
Dalam upaya untuk menghilangkan kekhawatiran, Google menawarkan untuk menempatkan semua informasi yang dikumpulkan dari perangkat yang dapat dipakai ke dalam silo data virtual. Tetapi penawaran tersebut tidak cukup untuk memuaskan Komisi Eropa.
Regulator juga akan melihat bagaimana sektor kesehatan digital Eropa akan dipengaruhi oleh akuisisi Google atas Fitbit. Rencana akuisisi sendiri menandai langkah berani Google terjun kedalam teknologi kesehatan dan kebugaran.
Fitbit memelopori teknologi kebugaran dengan perangkat yang dapat melacak aktivitas seperti berlari, bersepeda, berenang serta mencatat detak jantung dan pola tidur. Perusahaan ini memiliki sekitar 30 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan telah menjual lebih dari 100 juta perangkat.
Apple mendominasi pasar tersebut dengan porsi sekitar 30 persen dari gelang dan jam tangan yang dijual, menurut International Data Corp. Xiaomi, Samsung dan Huawei adalah pemain terkemuka berikutnya, sementara Fitbit memegang tempat kelima.