EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan minyak asal Amerika, Chevron selaku pemegang hak kelola proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) menyatakan bahwa saat ini Cheveron sedang melakukan open data untuk proyek IDD ke mitra potensial. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Chevron hampir pasti akan melepas IDD lantaran tidak lagi menjadi operator di salah satu blok minyak terbesar di Indonesia yakni blok Rokan yang nanti pada 2021 akan mulai dikelola oleh PT Pertamina (Persero).
Manager Corporate Communications, Sonitha Poernomo menjelaskan saat ini memang untuk pengembangan IDD tahap II, yaitu pengembangan lapangan Kutei Basin tidak berhasil masuk dalam portofolio global perusahaan. Maka, perusahaan mencoba untuk melakuan open data untuk diskusi dengan mitra potensial lain yang berminat untuk proyek IDD ini.
"Kami konfirmasikan bahwa Chevron Rapak, Ltd. (CRL) telah membuka ruang data untuk memfasilitasi diskusi mengenai identifikasi mitra yang potensial untuk Indonesian Deepwater Development (IDD) di awal tahun ini. Pada saat ini, tidak ada keputusan akhir mengenai diskusi tersebut," ujar Sonitha kepada Republika, Jumat (7/8).
Ia juga menjelaskan saat ini Chevron dan SKK Migas akan terus berdiskusi dengan mitra strategis untuk keberlanjutan proyek IDD ini. Harapannya, proyek ini masih bisa berkembang lebih baik meski bukan oleh Chevron.
"Kami percaya proyek ini akan memiliki nilai untuk operator lain dan Kutei Basin dapat terus dikembangkan dengan aman dan bertanggung jawab," ujar Sonitha.
Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan sejak awal Chevron mengerjakan proyek IDD satu paket dengan pengelolaan blok Rokan yang memang selama puluhan tahun menjadi 'ladang' uang karena produksi minyaknya memang besar. Baru dalam beberapa tahun ini saja, setelah umur blok tersebut semakin tua, produksinya mulai menurun. Meskipun demikian, blok tersebut masih jadi salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional.
Proyek IDD Chevron merupakan proyek tahap dua meliputi pengembangan lapangan Gendalo-Gehem. Chevron (sebagai operator) memegang 63 persen hak partisipasi di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu ENI, Tip Top, Pertamina Hulu Energi, dan para mitra Muara Bakau.