EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah bakal lebih memfokuskan penjagaan produksi pangan dalam negeri untuk menjaga pertumbuhan sektor pertanian. Diharapkan, sektor ini dapat menjadi penyangga utama dalam proses pemulihan ekonomi nasional yang tengah mengalami kontraksi akibat pandemi virus corona.
Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian, Sudi Mardianto, mengatakan, sektor pertanian mampu bertahan dengan pertumbuhan positif lantaran kegiatan produksi tidak pernah berhenti. Di satu sisi, input produksi berasal dari dalam negeri sehingga tidak memiliki gangguan rantai pasok.
"Bertahannya sektor pertanian karena dia setiap saat berproduksi. Berbeda dengan sektor lain seperti industri makanan, perhotelan, yang terhenti," kata Sudi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (7/8).
Diketahui, sektor pertanian menyumbang 15,46 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal II 2020. Angka itu naik dari posisi kuartal I 2020 yang hanya 12,84 persen maupun kuartal II tahun 2019 yang sebesar 13,57 persen.
Selain itu, pertanian menjadi satu-satunya sektor lapangan usaha dari lima sektor terbesar penyumbang PDB yang mampu tumbuh positif. Sektor pertanian tercatat tumbuh 2,19 persen pada kuartal II tahun ini. Sementara, empat sektor besar lainnya yakni industri, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi mengalami pertumbuhan minus.
Sudi menuturkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya kerap mengingatkan Kementan fokus selalu mendorong dan memperhatikan petani dalam proses produksi di masa pandemi. "Artinya kami selalu memantau dan memastikan supaya tidak ada gangguang dalam kegiatan produksi oleh petani," ujarnya.
Selain tengah menggarap proyek food estate Kalimantan Tengah bersama kementerian dan lembaga lain, Sudi mengatakan, Kementan juga tengah merancang kegiatan pertanaman di lahan kering untuk musim tanam pada Oktober 2020. Lahan kering akan menjadi perhatian utama Kementan untuk perluasan area sawah selain lahan rawa yang berada di dalam food estate Kalteng.
Hanya saja, ia tak menampik pada level distribusi produk pertanian sempat mengalami persoalan lantaran rendahnya permintaan. Hal itu pun terlihat dari pertumbuhan industri makanan dan minuman yang mengalami kontraksi. Padahal sektor tersebut menjadi pengguna produk pertanian yang dihasilkan para petani.
"Seandainya tidak ada gangguan, pasti pertanian akan tumbuh jauh lebih tinggi," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, Sudi mengatakan, dibukanya kembali hotel dan restoran agar ada aktivitas dan mendorong meningkatnya permintaan produk pangan. Meski tidak dapat langsung dalam skala besar, setidaknya kenaikan permintaan yang terjadai secara perlahan dapat mengerek kembali harga komoditas. Yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani.
"Jika ini bisa dijaga terus, sampai ke ujung 2020 sektor pertanian akan menjadi penyangga utama ekonomi kita untuk tetap bisa tumbuh," kata dia.