Selasa 11 Aug 2020 09:03 WIB

Tak Patuhi Standar, Emiten China Bakal Dihapus dari Bursa AS

Rekomendasi standar emiten untuk memperbaiki ketidakseimbangan hubungan AS-China.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Aktivitas di Bursa saham New York (New York Stock Exchange). Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan perusahaan dari China dan negara lain yang tidak mematuhi standar akuntansi akan dihapus dari daftar bursa AS pada akhir 2021.
Foto: NYSE Photo by Colin Ziemer via AP
Aktivitas di Bursa saham New York (New York Stock Exchange). Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan perusahaan dari China dan negara lain yang tidak mematuhi standar akuntansi akan dihapus dari daftar bursa AS pada akhir 2021.

EKBIS.CO,  NEW YORK -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan perusahaan dari China dan negara lain yang tidak mematuhi standar akuntansi akan dihapus dari daftar bursa AS pada akhir 2021. Mnuchin mengusulkan hal tersebut ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS pekan lalu. Langkah itu untuk memastikan bahwa perusahaan China menjalankan standar yang sama dengan perusahaan AS.

Mnuchin mengatakan dalam pertemuan di Gedung Putih bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa diharapkan dapat mengadopsi rekomendasi tersebut. "Sampai akhir tahun depan, mereka semua harus mengikuti pembukuan yang sama persis, atau mereka akan di delisting di bursa," ujarnya dikutip Reuters, Selasa (11/8).

Rekomendasi tersebut disebut sebagai upaya memperbaiki ketidakseimbangan hubungan antara AS dan China. Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena penanganan China atas wabah virus korona, Hong Kong, dan hak asasi manusia.

Trump mengatakan China juga gagal memenuhi komitmennya untuk membeli lebih banyak barang AS berdasarkan kesepakatan perdagangan Fase 1 yang ditandatangani pada Januari.

"Kami melakukan kesepakatan Tahap 1 dan itu adalah kesepakatan yang luar biasa, tapi pembeliannya sangat sedikit dalam keseluruhan impor," kata Trump.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement