EKBIS.CO, SUKABUMI -- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian meminta seluruh insan pertanian mendukung Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
"Dimana pun berada, seluruh insan pertanian, insan Kementerian Pertanian, wajib hukumnya untuk membina dan mendukung BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) menjadi Kostratani. Kita lengkapi BPP Kostratani dengan komputer dan internet. Setiap saat penyuluh bisa belajar bagaimana cara bercocok tanam yang baik, pupuk yang bagus, panen, oleh panen dan lainnya,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat me-launching Gerakan Kostratani di Kabupaten Sukabumi, Selasa (11/8).
Dedi menegaskan jika saat ini pertanian pun sudah masuk dalam industri 4.0, tidak kenal waktu, dan tidak kenal tempat.
"Dengan industri 4.0, detik ini juga saudara-saudara kita di Papua bisa belajar. Gurunya bisa dari Bogor, atau dari Jakarta. Bahkan Jumat lalu petani dari Sorong dan dari Jayapura melakukan presentasi, membagikan pengalaman bagaimana cara menanam ubi yang bagus melalui virtual," katanya.
Tidak hanya itu, Dedi Nursyamsi juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung kemajuan pertanian. Bahkan, salah satu program utama Kementan adalah membangun SDM pertanian, dari petani maupun penyuluh di level kecematan hingga desa.
"Untuk itulah saya berdiri disini. Untuk membangun SDM pertanian. Karena, senjata yang hebat dan modern sekali pun tidak akan ada artinya jika tidak ada penembaknya atau SDM-nya. Dan penembak itu adalah penyuluh dan petani," ujarnya.
Dedi pun berharap penyuluh dan petani harus tetap semangat. Karena, pertanian tidak boleh berhenti meski dalam pandemi Covid-19.
"Di saat pandemi Covid-19 PDB pertanian meningkat. Itu bukti pertanian tidak berhenti, apa pun yang terjadi pertanian tidak berhenti. Meski anggaran untuk pertanian menurun, tetapi semangat tidak boleh turun, tidak boleh hilang," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengakui kehadiran Kostratani sangat membantu pertanian di wilayahnya.
"Memang kita menghadapi musim kemarau. Makanya Kita antisipasi lahan yang bisa ditanam, kita bagi tim untuk mendorong para petani untuk segera mengolah tanam agar bisa tanam sesuai jadwal. Dan dengan Kostratani, dari target tanam 11.000 ha malah tambah menjadi 21.000. Kita kolaborasikan pun Kostrada dan Kostratani untuk melakukan percepatan olah tanah dan tanam, khususnya untuk tanaman padi jagung dan kedele," paparnya.
Sudrajat menambahkan, petani di Sukabumi terus berkarya sehingga meski dalam pandemi Covid-19. Baik petani padi, jagung, ataupun kedele terus berproduksi.
"Selama Covid-19, aktivitas para petani dan penyuluh di Sukabumi tidak berhenti. Sehingga, bisa Sukabumi menghasilkan produksi pertanian yang melimpah. Buktinya, Maret-Juli lalu kita melakukan panen raya," katanya.