Selasa 11 Aug 2020 21:57 WIB

Mandiri Syariah Beli Portofolio KPR BTN Syariah

Pembelian aset pembiayaan UUS BTN ini timbal balik atas dana segar Mandiri Syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho (kiri), Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari ( kanan) berbicara usai penandatanganan nota kesepahaman virtual kerja sama produk keuangan syariah di Jakarta, Rabu (11/8). PT Bank Tabungan Negara  (Persero) Tbk dalam hal ini Unit Usaha Syariah atau BTN Syariah dan Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menjalin sinergi dan kolaborasi dalam rangka memperluas layanan Pembiayaan Kepemilikan Perumahan (KPR).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho (kiri), Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari ( kanan) berbicara usai penandatanganan nota kesepahaman virtual kerja sama produk keuangan syariah di Jakarta, Rabu (11/8). PT Bank Tabungan Negara  (Persero) Tbk dalam hal ini Unit Usaha Syariah atau BTN Syariah dan Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menjalin sinergi dan kolaborasi dalam rangka memperluas layanan Pembiayaan Kepemilikan Perumahan (KPR).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) akan membeli aset pembiayaan KPR BTN Syariah sebagai timbal balik atas dana segar yang akan disalurkan dalam kerja sama terbaru antara kedua pihak. SEVP Individual and SME Banking Mandiri Syariah, Wawan Setiawan menyampaikan, kerja sama ini mensinergikan kekuatan masing-masing bank.

BTN Syariah kuat di segmen pembiayaan perumahan dan Mandiri Syariah mempunyai likuiditas yang baik. Wawan mengatakan, Mandiri Syariah masih menganalisis berapa total portofolio pembiayaan yang akan Mandiri Syariah beli dan pindahkan dari BTN Syariah.

Baca Juga

"Ini akan merujuk pada akad MMQ BTN untuk diberikan dalam bentuk dana segar, nilainya sendiri tergantung hasil analisis dan kalkulasi," kata Wawan pada Republika, Selasa (11/8).

Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pembiayaan retail Mandiri Syariah sendiri masih tumbuh meski di tengah pandemi. Pertumbuhan pembiayaan di segmen ini tercatat di level 1,1 persen karena fokus tumbuh pada target segmen.

Pembiayaan KPR posisi Juni 2020 masih dapat tumbuh positif sebesar 11,8 persen (yoy), sehingga dapat mempertahankan tren positif selama tiga tahun terakhir. Penguasaan market share-nya mencapai 12 persen.  

"Oleh sebab itu kami pun percaya kerja sama ini akan semakin mengakselerasi market share produk pembiayaan rumah syariah di Indonesia yang saat ini baru berada pada kisaran 17 persen terhadap industri KPR nasional," katan Cahyo.

Ini sekaligus mendukung pemerintah dalam program Sejuta Rumah. Di sisi lain, manfaat bagi nasabah adalah mendapatkan akses produk KPR Syariah secara lebih mudah dengan pricing lebih kompetitif. Ia berharap sinergi antara institusi keuangan syariah ini diharapkan juga dapat mempercepat pemulihan perekonomian nasional dari pandemi Covid-19.

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement