EKBIS.CO, SEMARANG -- Sejalan dengan Visi Presiden Jokowi tahun 2019-2024 yaitu mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, saat ini tengah dilakukan upaya pembangunan infrastruktur jaringan transmisi dan distribusi gas bumi agar ketersediaan energi dapat diakses dan dinikmati oleh semua pihak baik masyarakat kecil maupun industri secara langsung. Untuk itu, pelaksanaan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) adalah wujud pelaksanaan tugas dan fungsi BPH Migas dalam pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi di Indonesia.
Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28”, panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi 169,41 juta dolar AS.
Sejak penetapan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada bulan Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti. Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang, pada Selasa (11/8) bertempat di PO Hotel Semarang, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait.
Rapat dilakukan bersama PT Rekayasa Industri (Rekind) , Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Rofiq Hananto, Ridwan Hisjam, Abdul Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kementerian Perindustrian, Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bappenas, Sekretaris Kabinet, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kadin, Hipmi, Badan Usaha calon shipper, BUMN, BUMD, Pengelola Kawasan Industri Kendal, Pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) sebagai calon konsumen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, jaringan pipa gas Cisem segera terwujud sehingga perekonomian di Jawa Tengah ini akan semakin tumbuh dengan seksi. "PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang tender pembangunan transmisi gas bumi Cirebon-Semarang untuk segera melanjutkan pembangunan konstruksi di pertengahan September 2020," ungkapnya.
Masih menurutnya kendala yang dihadapi oleh PT Rekayasa Industri adalah kendala jaminan pasokan gas bumi atau gas shipper yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa transmisi Cirebon-Semarang. Namun PGN pada kesempatan ini sudah siap menjadi shipper untuk Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang.
"Kita hanya butuh melakukan kontrol pengawasan agar terjadi percepatan agar Rekind cepat mengerjakannya. Kalau kita tidak dikasih tahu kendalanya kan kita tidak bisa bantu. Saya tidak mendesak, tapi memaksa, agar ada putusan hari ini, kalau ada pihak-pihak yang mencoba menghambat terbuka saja dengan saya, saya tunggu hasilnya hari ini juga," tegas Ganjar.
Ganjar menambahkan jika jaringan pipa gas bumi ini bisa selesai mengalir di beberapa kawasan industri yang disiapkan seperti kawasan industri Kendal, kawasan industri Batang dan Kawasan industri Wijayakusuma akan bisa membantu industri karena lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menjelaskan dengan adanya suplai gas bumi dari PGN dengan kesepakatan pengangkutan gas bumi serta permintaan dari beberapa industri Jawa Tengah seperti di Kendal dan Batang yang sudah siap diharapkan pembangunan konstruksi pipa gas bumi ini dapat dilanjutkan. "PT Rekind sudah kami panggil sejak tahun 2017, 2018 masih siap menyatakan melanjutkan, kalau pada saat itu Rekind tidak sanggup melanjutkan akan kita minta ulang lagi," jelas Ifan, Sapaannya.
Ifan menuturkan jika jaringan pipa gas bumi ini terbangun maka pertumbuhan ekonomi kawasan akan berjalan dan bisa menumbuhkan perekonomian. Di sisi lain penggunaan gas bumi juga lebih murah.
Dengan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawan industri baru di sepanjang jalur pipa Cisem. Dan para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem ini akan sangat bermanfaat dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi trans Sumatera dan Jawa. Kedepan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti Ruas Dumai-KEK Seimangke serta Lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh Badan Usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia.