EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mulai melakukan ekspansi bisnis ritel di luar penjualan bahan bakar minyak dan gas. Rencananya perusahaan migas plat merah ini akan membuka 3.000 gerai (outlet) Bright Store sebagai unit ritel Pertamina sampai 2025 mendatang.
PJ Direktur Utama Pertamina Retail Iin Febrian mengatakan, peluang untuk meningkatkan pendapatan di luar penjualan dari bahan bakar minyak (BBM) ritel masih terbuka lebar, sehingga pihaknya akan lebih agresif untuk mengembangkan outlet-outlet.
"Di 2025 kita harapkan secara agresif sebanyak 3.000 outlet," ujar Iin dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/8).
Saat ini, kata Iin, Pertamina Ritel baru membuka sebanyak 190 outlet Bright Store. Jumlah itu belum memberikan kontribusi yang besar untuk pendapatan dari segmen penjualan nonBBM.
Ia menjelaskan, pendapatan non-BBM masih memiliki peluang yang sangat besar karena baru berkontribusi sebesar 3-4 persen dari total pendapatan Pertamina Ritel. Padahal, pada bisnis ritel yang dilakukan perusahaan migas, kontribusi pendapatan dari segmen nonBBM bisa mencapai 30 persen.
"Pada 2025 kita menargetkan 30 persen pendapatan di SPBU berasal dari non fuel ritel tidak hanya store tapi juga dari advertising, otomotif car wash, apotek-apotek di SPBU peluang besar karena sekarang demand-nya cukup baik," jelasnya.
Baca Juga :
Investasi Emas Sebagai Alat Lindung NilaiUntuk itu, ke depannya Pertamina Ritel bakal membuka peluang menggandeng mitra dalam memperluas jaringan outlet Bright Store. Iin menjelaskan, kerja sama yang bakal ditawarkan kepada mitra untuk membuka outlet Bright Store dengan skema waralaba.
"Untuk menyangkut 3.000 outlet kita tidak bisa kelola sendiri tentunya pada kesempatan berbeda kita akan komunikasikan kepada masyarakat, mitra strategis kami peluang strategis tersebut untuk bermitra," ungkapnya.
Sementara itu, CEO PT Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading Subholding) Mas’ud Khamid mengatakan, pihaknya akan meluncurkan konsep baru Bright Store. Menurutnya, selain sebagai peningkatan layanan, peluncuran konsep baru Bright Store tersebut sebagai salah satu strategi untuk menangkap peluang bisnis di luar penjualan bahan bakar minyak dan gas.
"Kita ingin engage kostumer tidak hanya dari segmen oil and gas saja. SPBU menjadi point of community, begitu ada commonity di situ maka akan ada peluang bisnis," kata Mas'ud dalam kesempatan sama.
Iin menambahkan, konsep baru yang diterapkan pada Bright Store didasari oleh perubahaan yang terjadi selama masa pandemi Covid-19. Dia menuturkan, selama masa pandemi, terjadi penurunan arus pengunjung di tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, dan tempat layanan transportasi.
Namun, jumlah arus pengunjung di SPBU tidak mengalami penurunan yang signifikan selama masa tersebut. "Di SPBU traffic-nya masih relatif tinggi ini adalah peluang sangat besar untuk dikembangkan menjadi ekosistem baru di SPBU," ujar Iin dalam kesempatan yang sama.
Dalam konsep baru pada Bright Store, Pertamina menawarkan tempat singgah di SPBU yang melayani konsumen selama 24 jam setiap harinya. Bright Store dengan konsep baru menawarkan makan cepat dan minuman cepat saji dengan kualitas yang lebih baik dan lebih higienis.