EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk telah melaksanakan proses groundbreaking ceremony atas pembangunan proyek Bendungan Tamblang di Desa Sawan dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Adapun proyek ini menelan investasi sebesar Rp 769 miliar yang bersumber dari APBN.
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan luas lahan yang diperuntukan untuk pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di empat desa, yaitu: Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare. Proyek bendungan ini dikerjakan oleh perseroan bersama PT Adi Jaya yang dituangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
“Adapun manfaat dari pembangunan proyek Bendungan Tamblang antara lain memenuhi kebutuhan irigasi di Ungkulan seluas 588 hektare dan dapat menjadi pengendali banjir dengan retensi 0,4 persen-0,5 persen terhadap puncak banjir," ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/8).
Manfaat lainnya, lanjut Novel, sebagai penyedia air baku sebesar 510 liter per detik untuk kebutuhan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan. Selain itu, dibangunnya Bendungan Tamblang dapat bermanfaat menjadi kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar bendungan.
"Proyek bendungan ini ditargetkan dapat rampung pada 2022 dan dapat digunakan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) sebesar 0,538 MW (2x269 kwh)," jelasnya.
Novel menjelaskan Bendungan Tamblang didesain memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dengan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 68 meter. Proyek pembangunan Bendungan Tamblang merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi salah satu priortas dari Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh perseroan antara lain pekerjaan persiapan, pekerjaan galian jalan masuk dan inspeksi, pekerjaan jalan masuk (access road), pekerjaan jalan inspeksi, pekerjaan terowongan pengelak, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal, pekerjaan bangunan fasilitas, dan lain-lain.
Proyek yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears.