Jumat 21 Aug 2020 17:41 WIB

KKP Pacu Produktivitas Benih Ikan Payau dan Laut

budidaya ikan payau dan laut akan memicu kebutuhan benih bermutu yang meningkat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Nelayan memberi pakan budidaya lobster dan ikan di keramba apung di Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah melalui Badan Layanan Umum Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebagai upaya mendukung budidaya lobster dengan model keramba dasar.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Nelayan memberi pakan budidaya lobster dan ikan di keramba apung di Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah melalui Badan Layanan Umum Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebagai upaya mendukung budidaya lobster dengan model keramba dasar.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara berhasil menciptakan paket teknologi sederhana untuk memacu produktivitas benih ikan laut. Paket teknologi berupa pompa venturi sederhana ini diharapkan akan mampu memenuhi suplai benih pada budidaya ikan payau dan laut yang diprediksi akan naik signifikan.  

Perekayasa yang berhasil merancang paket teknologi pompa venturi tersebut, Iwan Arisetiawan Munandar, meraih penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari presiden pada HUT RI yang ke- 75 atas pencapaian tersebut.

Iwan membeberkan latar belakang munculnya ide inovasinya. Menurut Iwan, perkembangan intensifikasi budidaya ikan payau dan laut di berbagai daerah akan memicu kebutuhan benih bermutu semakin tinggi. Oleh karena itu, peran pendederan benih menjadi sangat penting yakni melalui rekayasa teknologi. 

"Penerapan teknologi pompa venturi pada intensifikasi pendederan benih ikan laut menjadi faktor kunci dalan meningkatkan kelarutan oksigen yang menjadi parameter vital budidaya. Hal lain, bahwa inovasi ini murah, mudah dirancang dan diaplikasikan para pembenih, sehingga teknologi ini tepat guna," ujar Iwan dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (20/8).

Ia juga menambahkan teknologi pompa ventury sederhana ini memiliki banyak kelebihan yakni kepadatan benih ikan dapat ditingkatkan hingga lebih dari 300 persen, produktivitas lebih tinggi dan efisien, kelarutan oksigen lebih optimal dan stabil sehingga kesehatan ikan lebih terjamin, nafsu makan lebih baik dan mampu mengurangi kanibalisme, keuntungan lannya yakni dapat dibuat dengan mudah dan murah.

"Mengenai kelebihan teknologi ini. Kami sudah coba aplikasikan pada pendederan benih ikan kakap putih, hasilnya sangat positif terhadap kualitas air media, SR lebih optimal dan padat tebar bisa digenjot hingga lebih dari 2.500 ekor per m3, dibandingkan sistem biasa yang hanya dibawah 400 ekor per m3," kata Iwan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan saat ini KKP tengah gencar melakukan optimalisasi potensi budidaya payau dan laut khususnya untuk jenis finfish seperti kerapu, dan kakap putih. Ia menekankan pentingnya melakukan upgrade kapasitas dalam mata rantai sistem produksi.

Slamet juga menegaskan, intensifikasi khususnya dalam sistem perbenihan akan digenjot guna mencukupi kebutuhan benih ikan laut. Slamet mengatakan industrialisasi perbenihan melalui intensifikasi menjadi kunci dalam mendukung peningkatan produksi budidaya payau dan laut.  "Saya sangat mengapresasi keberhasilan para perekayasa menciptakan inovasi teknologi tepat guna. Karena ini sangat penting dan dibutuhkan," kata Slamet. 

Slamet menyampaikan inovasi pompa venturi sederhana yang berhasil dikembangkan akan memiliki nilai manfaat tinggi dalam meningkatkan produktivitas benih ikan laut."Nanti saya rancang model pengembangannya agar inovasi ini bisa segera diadopsi secara massal oleh para pembenih di Indonesia," kata Slamet menambahkan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement