Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Di tengah gejolak pasar saham, meningkatnya ketegangan perdagangan global, dan kekacauan politik, tampaknya tempat paling aman untuk menyimpan uang adalah di rekening tabungan. Setidaknya, itulah yang dipikirkan banyak orang.
Tapi sebenarnya, menyimpan uang dalam bentuk tunai adalah ide yang buruk, menurut raja hedge fund miliarder Ray Dalio.
Baca Juga: Begini Keseharian Hidup Bos Twitter, Santai tapi Jadi Miliarder!
"Itu hal terburuk yang dapat Anda lakukan karena itu adalah pajak paling pasti atas uang Anda,â ujar Dalio dilansir dari CNBC Make It di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
"Anda akan tersiksa karena pengembalian uang setelah pajak akan lebih rendah daripada inflasi sedikit per tahun." tambahnya lagi.
Inilah yang dimaksud bahwa seiring waktu, inflasi menyebabkan barang dan jasa yang dibeli setiap hari menjadi lebih mahal dibandingkan dengan nilai dolar. Dan dalam jangka panjang, inflasi menjadi semakin kuat.
Meskipun mendapatkan bunga atas uang yang disimpan di rekening tabungan di bank, jumlahnya terlalu rendah untuk mengimbangi dampak negatif inflasi.
"Saat Anda menaruh uang Anda dalam bentuk tunai atau deposito jangka pendek, lihat tingkat suku bunga yang Anda peroleh sehubungan dengan tingkat inflasi," ujar pendiri Bridgewater Associates.
"Anda akan melihat bahwa potongan dari dana Anda akan berada di bawah tingkat inflasi. Itu berarti Anda mengalami pajak atas [uang] itu sendiri. Jadi, Anda tidak dapat menyimpan uang Anda dalam bentuk tunai. Jika menurut Anda itu aman, Anda salah melihatnya." tambah Dalio lagi.
Saat ini rata-rata suku bunga tabungan nasional hanya 0,09 persen, menurut data Bankrate. Sementara itu, Indeks Harga Konsumen yang mengukur inflasi naik 2,7 persen dalam setahun terakhir.
Dalio meyakini menyimpan uang di rekening tabungan adalah cara yang akan membuat Anda kehilangan uang, Anda harus mengubah tabungan Anda menjadi investasi. Dengan demikian, uang akan bertambah saat Anda tidur.
"Dalam jangka waktu yang lebih lama, ekuitas [atau saham] akan memiliki pengembalian yang lebih tinggi, obligasi akan memiliki pengembalian yang lebih tinggi, real estat akan memiliki pengembalian yang lebih tinggi daripada uang tunai," jelasnya.
Meskipun tidak ada jaminan di pasar saham, dari tahun 1928 hingga 2017, indeks S&P 500 menghasilkan pengembalian total tahunan rata-rata 9,8 persen.
"Lebih baik berinvestasi dalam produktivitas daripada tidak, karena jika tidak berinvestasi dalam produktivitas, uang Anda akan kehilangan daya beli." tandasnya.