EKBIS.CO, JAKARTA -- Saat ini Indonesia tengah dihadapkan dengan tingginya angka pengangguran muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020 menyatakan tingkat pengangguran terbuka tertinggi datang dari kelompok usia 15-24 tahun sebesar 16,28 persen.
Selain itu, tingkat pengangguran muda (kelompok usia 15-24 tahun) Indonesia juga tercatat selalu menempati posisi tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara sejak dua setengah dekade lalu (setelah Brunei Darussalam).
Melihat kondisi tersebut, PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) berupaya membantu generasi muda menjadi pencari pekerja pemula yang kompetitif. Sebanyak 48 mahasiswa dan anak muda lulusan SMA/SMK dari Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Bojonegoro, dan Denpasar memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam program edukasi kesiapan kerja eksklusif bertajuk A First Jobbers Guide to Job Hunting yang digelar secara daring.
“Program edukasi ini digagas sebagai upaya untuk membekali generasi muda, yang merupakan pencari kerja pemula, dengan beragam keterampilan penting yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja,” ujar Country Leader of Communications and Public Affairs Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne dalam keterangan tertulis, Jumat (28/8).
Menurutnya generasi muda akan menghadapi tantangan yang lebih berat untuk mendapatkan pekerjaan pasca pandemi Covid-19, setiap orang harus melakukan adaptasi kebiasaan baru. Selain dengan pencari kerja pemula lainnya, mereka juga akan berkompetisi dengan para pekerja terdampak pandemi yang juga tengah mencari pekerjaan baru.
“Melalui program ini, kami ingin mendorong generasi muda agar dapat memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dalam berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh pekerjaan pertama yang layak serta dapat membangun karir dalam sebuah perusahaan. Inisiatif ini juga dilakukan sebagai upaya kami secara tidak langsung untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upayanya mengatasi pengangguran muda serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam mendorong kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan penuh dan produktif yang layak bagi orang-orang muda,” ucapnya.
Sementara Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menambahkan program yang memberikan pembelajaran praktis kesiapan kerja ini tentunya membawa pengalaman dan konsep berpikir baru bagi para mahasiswa dan anak muda lulusan SMA/SMK mengenai pekerjaan. Mengingat, ketidaksesuaian antara keterampilan yang dibutuhkan perusahaan dengan yang dimiliki pencari kerja
“Partisipasi dalam program ini akan memberikan peluang lebih besar kepada mereka untuk berhasil memperoleh pekerjaan pertama yang layak dan akhirnya dapat membantu mereka meraih kesejahteraan yang lebih baik,” ucapnya.
Menurutnya melalui program ini, peserta diajak untuk mengeksplorasi beragam keterampilan penting yang dibutuhkan perusahaan dari para pencari kerja dan mengevaluasi apa keterampilan yang sudah dimiliki. Selain itu, mereka berlatih membuat curriculum vitae yang kuat dan mampu menarik atensi calon pemberi kerja.
“Peserta juga mengikuti simulasi wawancara kerja untuk memahami pentingnya mengkomunikasikan potensi diri mereka kepada pewawancara. Selama rangkaian edukasi eksklusif ini, peserta didampingi oleh 24 karyawan Johnson & Johnson Indonesia yang terlibat aktif sebagai mentor untuk berbagi pengetahuan dan inspirasi,” ucapnya.