EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan KPCPEN berupaya mengeluarkan program-program tambahan untuk mempercepat penyerapan di masa pandemi. Erick menyebut terdapat dua program yang awalnya tidak ada dalam agenda PEN yang kini sudah berjalan dengan baik yakni program subsidi gaji dengan total Rp 37,8 triliun dan program untuk usaha mikro sebesar Rp 28,8 triliun.
"Untuk subsidi gaji alhamdulillah kita sudah punyai 14 juta nomor rekening (pekerja), jadi benar-benar ditransfer langsung ke individunya. Ini sesuatu yang positif upaya pemerintah memastikan langsung ke pekerja tanpa melalui hal lain yang akan menjadi masalah," ujar Erick saat jumpa pers bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani terkait pengawasan distribusi subsidi gaji di Jakarta, Rabu (2/9).
Erick menyebut validasi 11 juta nomor rekening pekerja dari total 14 juta nomor rekening pekerja sudah rampung. Erick mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ikut membantu proses validasi data pekerja yang akan menerima subsidi gaji.
Selain evaluasi program yang sudah berjalan, komite juga tengah menggodok sejumlah program baru. Selain itu, lanjut Erick, pemerintah juga akan memperbaiki efektivitas program kartu prakerja. Dengan begitu, masyarakat yang belum bekerja dan pekerja informal yang tidak mendapatkan subsidi gaji akan mendapat bantuan lewat program prakerja. Erick menyampaikan penerima program bantuan seperti subsidi gaji dan UMKM harus memiliki rekening.
"Mohon maaf memang harus punya rekening karena ini bagian menjaga transparansi," ucap Erick.
Erick mencontohkan para pelaku usaha mikro yang sebagian besar tidak memiliki rekening, kini sudah memilikinya. Hal ini tentu akan memberikan banyak manfaat bagi para pelaku usaha lantaran bisa meningkatkan kapasitas usaha hingga mendapatkan akses perbankan.
"Kita akan mendorong (PEN), kita percepat serapannya dengan program tambahan supaya bisa membantu daya beli masyarakat dan secara menyeluruh menjadi stimulus ekonomi Indonesia," kata Erick.