EKBIS.CO, LAMPUNG TENGAH -- Kementerian Pertanian RI mengingatkan duta petani milenial jangan tampil sekadar 'pajangan keberhasilan' namun mampu menginspirasi generasi milenial tertarik ke sektor pertanian melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang melaksanakan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).
Seruan tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat meluncurkan BPP Model KostraTani untuk Provinsi Lampung di kantor BPP Seputih Raman, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Kamis (3/9).
"Di Kecamatan Seputih Raman ternyata memiliki duta petani milenial. Kami harapkan petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi milenial lainnya untuk terjun ke sektor pertanian," katanya usai bertemu Bupati Lamteng, Loekman Djoyosoemarto di Gunungsugih, ibukota Lamteng pada Kamis pagi.
Dia mengingatkan bahwa pembangunan pertanian harus dimulai dari pengembangan SDM-nya, termasuk petani milenial. Pasalnya, Seputih Raman didukung lahan pertanian beririgasi maka petani milenial Lamteng harus lebih aktif mendukung penyuluh dan petani.
Eksistensi generasi milenial di sektor pertanian menjadi perhatian utama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, setelah ditunjuk Presiden RI Joko Widodo untuk memimpin Kementan.
"Sebab, saat ini pertanian kita didominasi petani tua. Kita harus melakukan regenerasi. Jika diabaikan, tidak mustahil dalam lima sampai 10 tahun mendatang kita bisa kekurangan petani. Kita harus mengajak generasi milenial terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki," kata Mentan Syahrul.
Kunjungan ke BPP Seputih Raman, Dedi Nursyamsi disertai Kepala Dinas Pertanian Lamteng, Khresna Rajasa dan sejumlah pejabat BPPSDMP Kementan di antaranya Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Joko Samiyono.
"Jumlah dan kualitas petani milenial turut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Inovasi teknologi pertanian dan teknologi informasi berkembang pesat, sekaligus mengubah perilaku warga dunia. Manfaatkan untuk pembangunan pertanian," kata Dedi Nursyamsi.
Dia mengingatkan bahwa kebangkitan pertanian harus dilakukan dengan bangkitnya petani dan penyuluh, bahkan sejumlah negara maju membuktikan bahwa keberhasilan pertanian ditentukan kemampuan dan kompetensi SDM.
"Negara besar seperti Amerika dan China bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit. Untuk itulah kami datang. Tujuannya meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan petani serta penyuluh," kata Dedi Nursyamsi.
Selain SDM, Kementan juga meningkatkan kapasitas BPP melalui sarana dan prasarana seperti kantor, teknologi informasi (IT) untuk pelatihan dan memberikan informasi pertanian kepada penyuluh dan petani yang berlangsung konvensional dan atau virtual.
Kadistan Lamteng Khresna Rajasa mengakui besarnya potensi pertanian di Kecamatan Seputih Raman, didukung dua irigasi sehingga tugas, fungsi dan peran BPP KostraTani akan lebih maksimal mendukung petani meningkatkan produktifitas pertanian setempat.