EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PBUI) telah menyiapkan sejumlah langkah yang bakal ditempuh untuk menyelamatkan para pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya. Langkan tersebut antara lain merestrukturisasi portfolio pemegang polis Jiwasraya dan memindahkannya ke perusahaan baru bernama IFG Life.
Direktur Bisnis PBUI Pantro Pander Silitonga menjelaskan, dengan restrukturisasi ini, produk-produk yang tadinya tidak sehat akan diubah menjadi lebih sehat. "Dilakukan juga pemotongan manfaat supaya liabilitasnya berkurang. Sesudah direstrukturisasi akan dimigrasikan ke IFG Life," kata Pantro di Jakarta, Rabu (9/9).
Pantro menuturkan, langkah restrukturisasi perlu dilakukan secepatnya agar liabilitas tidak membesar dan nilai aset tidak berkurang. Semakin ditundanya restrukturisasi, akan berdampak terhadap equity gap yang semakin tinggi. Tanpa restrukturisasi, menurut Pantro, equity gap menjadi Rp 50,9 triliun.
Untuk itu, dalam menyelamatkan pemegang polis Jiwasraya, PBUI rencananya akan merestrukturisasi hingga 100 persen dan heircut atau pengurangan manfaat hingga 40 persen. Dengan skema ini, equity gap hanya mencapai Rp24,2 triliun. Menurut Pantro, skema tersebut telah dibahas di level Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.
Setelah restrukturisasi, Pantro, mengatakan PBUI akan mengarahkan perusahaan asuransi baru IFG Life untuk fokus pada produk yang sehat dengan tata kelola yan baik dan manajemen risiko yang hati-hati. Produk yang sehat akan difokuskan kepada produk proteksi.
"Jadi kalau selama ini Jiwasraya fokus pada investasi maupun saving plan, ke depan IFG akan fokus ke proteksi dalam bentuk term life, whole life dan produk-produk proteksi yang dikaitkan dengan investasi seperti unitlink," papar Pantro.
PBUI juga akan membagun lini bisnis kesehatan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terkait kesehatan dan kebutuhan berasuransi. IFG Life juga akan didukung oleh kemampuan SDM yang baik serata kapabilitas digital. Saat ini, Pantro mengaku, pihaknya sudah mulai melakukan proses recruitment.
PBUI juga memastikan akan memantau kinerka manajemen investasi. Dari sisi pasar, IFG Life akan menyasar ekosistem BUMN. Selain itu, sekitar 1100 agen yang dulunya bekerja di Jiwasraya bisa dimigrasi ke IFG Life.
"Harapannya kami akan dapatkan konsesi bisnis, support dari kementerian BUMN dan yang lainnya untuk membangun perusahaan asuransi ini sehat dan profitable," tutur Pantro.