EKBIS.CO, TOUNA--Bupati Tojo Una-Una (Touna), Sulawesi Tengah, Mohammad Lahay SE,MM mengapreasi gerakan tiga kali lipat ekspor, Gratieks produk pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pasalnya, gerakan yang juga sampai gemanya di wilayahnya ini turut memberi semangat pelaku usaha, petani dan juga peternak untuk terus berproduksi, meningkatkan kualitas dan bahkan menembus pasar ekspor.
"Terakhir jagung Touna diekspor tahun 2018 dan kini dengan dukungan semua pihak dapat diekspor secara perdana di tahun 2020, selamat," kata Lahay saat melepaskan ekspor 6.100 ton dengan nilai Rp. 22 miliar tujuan Filipina di Pelabuhan Mantangisi, Touna pada hari Jumat (11/9).
Selain jagung milik PT Seger Agro Nusantara, Lahay juga sekaligus melepas produk olahan kelapa berupa coconut water consentrat sebanyak 40 ton dengan nilai Rp. 627,7 juta ke Singapore milik PT. Saraswati melalui Pelabuhan Pantaloan.
Menurut Lahay, keberhasilan eksportasi produk unggulan asal Touna ini harus dibarengi dengan memperhatikan kesejahteraan petani. Hasil panen yang berlimpah harus dibarengi dengan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementan untuk mendorong ekspor agar harga tetap stabil, tambahnya.
Masih menurut Bupati, eksportasi juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan petanian. "Secara otomatis akan menekan angka kemiskinan," imbuhnya.
Kementan Genjot Hulu Hingga Hilir
Andi Yusmanto yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementan memaparkan bahwa dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa nilai ekspor pertanian mengalami peningkatan sebesar 24,35 persen atau 370 juta US Dolar pada Semester 1 - 2020 (yoy). Dan Gratieks, sebagai suatu gerakan bersama seluruh pemangku kepentingan sektor pertanian menjadi andalan Kementan dalam menggerakan kinerja ekspornya."Gerakan yang disusun terstruktur dari hulu hingga hilir untuk mencapai target nilai tigakali lipat secara di tahun 2024," kata Yusmanto.
Sebagai informasi, luas eksisting pertanian tanaman pangan khususnya untuk komoditas jagung berdasarkan data dinas Pertanian Kabupaten Touna adalah seluas kurang lebih 28.000 HA dengan luas potensi pengembangan sebesar 42.682 ha. Adapun potensi secara keseluruhan yang sesuai marginal sebesar 313.455 ha yang diharapkan dengan terus dikembangkan luas tanaman jagung secara berkelanjutan.
Dengan upaya ini maka produksi jagung dapat terus meningkat dan berimplikasi pada meningkatnya volume dan intensitas ekspor jagung melalui Pelabuhan Mantangisi.
Sementara itu, menurut laporan dari PT. Seger Agro Nusantara selaku eksportir volume ekspor jagung Filipina sampai dengan saat ini sudah mencapai angka 16,1 ribu ton. Dan keberhasilan ini merupakan hasil sinergi yang luar biasa dari berbagai pihak untuk terus mengembangkan potensi ekonomi daerah Kabupaten Muna terutama di tengah kondisi pandemi Covid 19 seperti ini.
Bupati Touna diakhir ssambutannya berharap dengan adanya potensi yang besar diwilayahnya dapat diberi dukungan berupa bantuan benih unggul, penetapan harga agar harga jagung stabil.
"Dikondisi saat ini bukan hal yang mudah untuk terus berproduksi apalagi bisa ekspor, dan petani jagung Touna mampu membuktikannya, sudah sepatutnya pada kesempatan yang baik ini saya atas nama pemerintah kabupaten mengapresiasi penghargaan yang tinggi kepada berbagai pihak khususnya para petani jagung yang telah bekerja dengan keras, para penyuluh atau pendamping petani jagung yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan kepada para petani jagung kita serta seluruh jajaran dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Touna termasuk Kementan yang sungguh-sungguh menyusun program kerja maupun penyediaan sarana dan prasarana peningkatan produksi serta semua pihak sehingga produksi jagung petani kita dapat meningkat," katanya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut adalah Ketua DPRD Toun Mahmud Lahay, Wakapolres Touna, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Provinsi Sulteng, Para Asisten, Staf Ahli Bupati, serta Direksi PT. Seger Agro Nusantara, Direksi PT. Bintang Asia, Kepala Instansi Vertikal dan para pimpinan BUMN Touna, Kepala Pelabuhan Mantangisi, para Camat, Kapolsek, Danramil, Babinsa, kepala desa, pengurus kelompok tani beserta anggota dan penyuluh pertanian.