Jumat 18 Sep 2020 13:01 WIB

Erick Thohir Apresiasi Penerapan Protokol Covid-19 di Soetta

Erick Thohir menyebut bandara Soetta menjadi tempat penting pencegahan Covid-19

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon penumpang menyerahkan dokumen hasil tes rapid negatif COVID-19 kepada petugas di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kementerian BUMN mengapresiasi upaya PT Angkasa Pura II (Persero) dalam menerapkan protokol kesehatan di bandara yang dikelolanya, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Calon penumpang menyerahkan dokumen hasil tes rapid negatif COVID-19 kepada petugas di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kementerian BUMN mengapresiasi upaya PT Angkasa Pura II (Persero) dalam menerapkan protokol kesehatan di bandara yang dikelolanya, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian BUMN mengapresiasi upaya PT Angkasa Pura II (Persero) dalam menerapkan protokol kesehatan di bandara yang dikelolanya, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Komitmen manajemen Angkasa Pura II dalam membantu penanganan dan pencegahan Covid-19 diakui dunia. Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinobatkan sebagai salah satu bandara di dunia dengan rating tinggi dalam penerapan protokol kesehatan dan keamanan dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, sebagai pintu gerbang utama Indonesia, bandara menjadi satu tempat yang penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19."Saya sangat menghargai kerja keras manajemen Angkasa Pura II mengenai komitmennya dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ujar Erick Thohir yang juga Ketua KPCPEN.

Di saat pandemi seperti sekarang ini, sudah seharusnya manajemen bandara melakukan inovasi dalam membantu mensosialisasikan pentingnya memakai masker, mencuci tangan, physical distancing, dan penerapan protokol kesehatan lainnya.

Erick Thohir menambahkan, industri penerbangan memang menjadi salah satu sektor yang terdampak paling signifikan akibat pandemi Covid-19. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah penumpang yang menggunakan pesawat terus mengalami peningkatan.

"Penumpang pesawat memang perlahan mulai meningkat, sehingga protokol kesehatan menjadi hal paling utama yang harus dijalankan. Itu sudah menjadi syarat mutlak bagi pengelola bandara dan maskapai jika ingin terus berkembang. Ini harus menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat kita ke depan," tambah Erick Thohir.

Seperti diketahui, lembaga global Safe Travel Barometer memberikan rating Safe Travel Score 4.09 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Rating ini tergolong tinggi mengingat poin tertinggi adalah 5.

Safe Travel Barometer sendiri memiliki database terbesar dan paling komprehensif di dunia mengenai protokol kesehatan dan keamanan terkait COVID-19.

Adapun Safe Travel Barometer merilis Safe Travel Score untuk kategori bandara, berdasarkan audit independen terhadap lebih dari 200 bandara di dunia termasuk mengenai upaya bandara dalam menerapkan langkah guna menjaga Kesehatan dan keselamatan traveler.

Safe Travel Score antara lain menilai implementasi dari touchless processing (menghilangkan fasilitas/proses yang membutuhkan sentuhan tangan); pengecekan suhu tubuh; peraturan kewajiban memakai masker; hand sanitizer; adanya kewajiban surat keterangan sehat; keharusan pengetesan COVID-19; adanya aplikasi untuk contact tracing; ditetapkannya waktu minimum untuk check-in; dilakukan disinfeksi di toilet, eskalator, lift, boarding gate; dan penggunaan face shield bagi staf bandara. 

Saat ini, manajemen Angkasa Pura II sendiri menerapkan 12 langkah yang sudah dilakukan Soekarno-Hatta bersama stakeholder untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19. Langkah-langkah tersebut mulai dari pengecekan suhu tubuh, mewajibkan penggunaan masker, memperbanyak fasilitas touchless, melakukan disinfeksi secara berkala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement