EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) yang akan dilaksanakan pada 10 sampai 16 November 2020 mendatang. Pameran tersebut mengangkat tema Sustainable Trade the Digital Era dengan konsep tampilan gambar tiga dimensi atau 3D.
“Dengan hadirnya situasi pandemi Covid-19 ini, kita tidak boleh berhenti. Kita harus maju terus, inilah salah satu upaya melawan Covid-19 dengan trade Expo Indonesia virtual exhibition," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam Peluncuran TEI-VE 2020 secara virtual pada Senin (21/9).
Ia berharap, pameran itu bisa mendorong peningkatan ekspor. Kemendag pun, lanjutnya, melakukan transformasi industri 4.0 dengan teknologi digital, guna meningkatkan ekspor di tengah pandemi.
Pameran virtual tersebut, sambungnya, terdiri dari lima kategori. Meliputi sektor jasa, produk, manufacturing, furnitur, produk kerajinan, makanan dan minuman, serta fashion dan aksesoris.
Tidak hanya trade expo Indonesia Virtual Exhibition, Kemendag juga mengadakan bussines to bussines matching. Di antaranya trade and tourism Investment forum, one on one business matching, business forum and counseling, serta promosi dan pelayanan informasi secara virtual.
“Kita berharap, para buyer potensial akan melihat bagaimana para produsen maupun seller ini bisa menjual produknya. Nantinya pameran virtual akan diresmikan oleh Bapak Presiden pada 10 November 2020 bersamaan dengan penganugerahan penghargaan primaniyarta kepada eksportir berprestasi yang telah secara konsisten menjadi pahlawan ekspor di masa pada pandemi," tuturnya.
Mendag menargetkan, pencapaian TEI-VE 2020 bisa meningkat dari pameran serupa tahun lalu. Tahun ini, pameran virtual tersebut menyasar berbagai pasar nontradisional seperti Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tenggara, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Agus menyebutkan capaian TEI-VE pada 2019 lalu cukup luar biasa. Total nilai transaksi menembus 10, 96 miliar dolar AS atau setara Rp 153,38 triliun yang meningkat 29, 04 persen dari nilai transaksi potensial pada 2018 yang hanya bernilai 8,49 miliar dolar AS.
Untuk jumlah peserta TEI 2019, Agus mengatakan terdapat 1.500 perusahaan yang berpartisipasi atau naik 29,31 persen dibanding peserta 2018 yaitu sebesar 1.160 perusahaan. TEI 2019 ini dikunjungi sebanyak 42.700 orang dari 136 negara.