EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mengimplementasikan transformasi digital untuk inklusi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan tujuan tersebut diterjemahkan dalam cetak biru visi sistem pembayaran.
"Tujuannya adalah membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam sistem ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi," katanya dalam Webinar Infobank 'Transformation in Financial Industry', Selasa (22/9).
Visi sistem pembayaran terdiri dari lima target jangka panjang BI hingga 2025. Lima fokus di antaranya integrasi ekonomi keuangan digital nasional, digitalisasi perbankan, interlink antara fintech dan perbankan, keseimbangan antara inovasi dengan perlingungan konsumen, integrasi dan stabilitas serta persaingan usaha yang sehat, juga kepentingan nasional dalam keuangan digital antara negara.
Fili mengatakan BI meyakini digitalisasi mampu membawa transformasi pada masyarakat yang maju, berpendapatan tinggi. Maka dari itu, perlu sinergi seluruh pihak agar terbukanya akses keuangan bagi semua pihak.
Ia juga menggarisbawahi bahwa transformasi digital bukan hanya tentang perubahan proses bisnis dan adopsi teknologi tercanggih. Transformasi digital memiliki makna lebih dalam, yakni perubahan mindset yang diikuti perubahan perilaku.
"Perkembangan teknologi ini juga harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas kita sebagai sumber daya dan sistem," katanya.
Maka dari itu ada tiga elemen penting yang perlu ditanamkan pada mindset agar transformasi digital berhasil dijalankan. Seperti meningkatkan customer experience, menciptakan lingkungan yang memungkinkan inovasi dan kompetitif, serta menjamin stabilitas sistem keuangan.