EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggandeng empat platform digital untuk memperluas jangkauan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Platform tersebut adalah Gojek, Grab, Tokopedia hingga Shopee. Kerja sama ini diresmikan dalam acara Penyaluran KUR bagi UMKM Mitra Platform Digital secara virtual, Rabu (23/9).
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan, keempat platform ini akan bekerja sama dengan tiga bank Himpunan Bank Negara (Himbara) yang menjadi penyalur KUR untuk menyediakan sistem aplikasi pengajuan kredit. Bank pelat merah yang dimaksud yakni BNI, BRI dan Mandiri.
Sistem ini memungkinkan platform bersama bank penyalur menyinkronkan data debitur yang mengajukan KUR. "Karena sudah ada data transaksi penjualan merchant, maka platform akan tahu kelayakan usaha merchant, sehingga keputusan pemberian KUR akan lebih cepat," kata Iskandar, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu.
Untuk tahapan pengajuannya, Iskandar menjelaskan, merchant dapat mengajukan KUR kepada bank penyalur melalui platform digital terlebih dahulu. Nantinya, platform bersama bank akan menilai kelayakan debitur melalui aplikasi hasil kerja sama.
Iskandar menjelaskan, platform digital menjadi salah satu solusi terbaik untuk aktivitas penyaluran kredit di tengah adaptasi kebiasaan baru yang membatasi tatap muka. "Penyaluran KUR mitra platform digital ini diharapkan bisa tumbuhkan aktivitas UMKM yang berdampak pada pemulihan ekonomi," ucapnya.
Iskandar menyebutkan, kerja sama dengan platform digital sudah membuahkan hasil. Ia mencatat, pada hari pertama peresmian, penyaluran KUR telah dilakukan dengan nilai Rp 31,08 miliar ke 294 debitur UMKM empat mitra platform digital.
Rinciannya, penyaluran KUR bagi mitra gojek sebesar Rp 4,72 miliar ke 45 UMKM dan Rp 6,5 miliar ke 62 UMKM mitra Grab. Selain itu, penyaluran KUR melalui Tokopedia sebesar Rp 9,31 miliar kepada 116 UMKM, dan Shopee Indonesia senilai Rp10,55 miliar yang diberikan ke 71 UMKM.
Iskandar menjelaskan, pencapaian tersebut baru tahapan awal mengingat jumlah mitra platform digital mencapai jutaan UMKM. "Kami terus dorong (mitra platform digital) untuk jangan berhenti di sini dan kami akan mengembangkan ke seluruh merchant dari platform digital yang lain," ujarnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, kerja sama dengan platform digital tidak hanya membantu pemerintah untuk ekspansi program KUR. Kemitraan ini memungkinkan perbankan menjaga prinsip Know Your Customer (KYC) sebab perbankan bisa memahami karakter dari calon debiturnya dari aplikasi yang sudah dibangun bersama platform.
Dengan fasilitas baru ini, Airlangga berharap, bisa membantu para UMKM untuk meningkatkan kualitasnya. "Selain sebagai akselerator, (platform digital) juga bisa fasilitasi agar UMKM dan merchant naik kelas," katanya.
Selain itu, Airlangga menambahkan, pemerintah berharap agar KUR ini tidak hanya menyasar merchant ‘pedagang’, melainkan juga merchant ‘produsen’. Tujuannya, lapangan kerja yang tercipta lebih luas dan multiplier effect yang tercipta lebih banyak.
Kemenko Perekonomian mencatat, realisasi kinerja penyaluran KUR dari Januari sampai dengan Jumat (18/9) sudah mencapai Rp 111,21 triliun. Total tersebut setara dengan 58 persen dari target penyaluran KUR tahun ini, yaitu Rp 190 triliun. KUR sudah disalurkan ke 3,28 juta debitur dengan tingkat NPL 0,87 persen.