Sabtu 26 Sep 2020 10:57 WIB

Peluang Bisnis Reseller Saat Pandemi: Omzet Naik 4x Lipat

Peluang Bisnis Reseller di Tengah Pandemi: Omzet Naik 4 Kali Lipat Loh!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Peluang Bisnis Reseller di Tengah Pandemi: Omzet Naik 4 Kali Lipat Loh!. (FOTO: Shutterstock)
Peluang Bisnis Reseller di Tengah Pandemi: Omzet Naik 4 Kali Lipat Loh!. (FOTO: Shutterstock)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Akibat pandemi COVID-19, sejumlah orang kehilangan mata pencaharian--membuat mereka banting setir membuka usaha dari rumah.

Salah satu peluang bisnis di tengah pandemi ialah usaha yang memanfaatkan saluran penjualan digital, seperti reseller. Asal tahu saja, Bank Indonesia mencatatkan peningkatan penjualan marketplace daring pada Juni 2020.

Data itu mendapat dukungan dari pernyataan Chief Executive Oddicer Dusdusan, Christian Kustedi terkait peningkatan minat usaha reseller di tengah pandemi. "Saat ini, mayoritas transaksi terjadi secara daring. Salah satu usaha yang mudah ditekuni: jadi reseller," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (25/9/2020).

Baca Juga: Pemerintah Thailand Marah: Tuntut Facebook, Twitter, dan Google! Waduh, Kenapa Tuh?

Baca Juga: Gegara Kena Boikot Pengiklan Besar, Facebook dan Youtube Setuju Ubah Kebijakan

Dengan meningkatnya minat itu, jumlah reseller pun bertambah; begitu pula dengan pertumbuhan omzet bagi para mitra reseller Dusdusan.

Christian berujar, "di kuartal II, omzet kami meningkat hampir 4 kali lipat daripada tahun lalu. Di kuartal III pun masih terjadi peningkatan. Artinya, bisnis reseller terus berkembang."

Demi membantu bisnis para reseller, Dusdusan menggandeng sejumlah mitra baru untuk memasok berbagai produk. Untuk saat ini, Dusdusan mengaku punya delapan kategori produk; dari makanan segar hingga produk olahraga.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement