EKBIS.CO, JAKARTA -- Coca-Cola Amatil Indonesia mengembangkan penggunaan energi bersih. Perusahaan itu memiliki atap panel surya terbesar seluas 72 ribu hektare dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia dan PNG, Kadir Gunduz, menjelaskan panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun. Jumlah ini dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.
Ia mengatakan Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis perusahaannya. Dimulai dari cara mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara perusahaan tersebut berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawannya.
“Kami telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intesitas emisi. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami,” kata Gunduz.
Gunduz menyampaikan inisiatif tersebut sebagai upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29 persen atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030. Selain itu, juga kontribusi perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” kata Gunduz.
Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins juga menyebutkan Coca-Cola Amatil memiliki tujuan keberlanjutan tahun 2020. Dia berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum turut hadir dalam peresmian panel surya tersebut. Ruzhanul Ulum berharap penggunaan solar panelsebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di Jawa Barat.