Jumat 09 Aug 2024 22:24 WIB

SIG Dorong Penggunaan Semen Hijau untuk Pembangunan IKN

Semen hijau SIG memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja berjalan di kawasan Rusun ASN di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur, Selasa (30/7/2024). Rumah susun ASN tersebut nantinya akan menjadi hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berjalan di kawasan Rusun ASN di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur, Selasa (30/7/2024). Rumah susun ASN tersebut nantinya akan menjadi hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Semen Indonesia (SIG) mendorong penggunaan semen hijau untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep sustainable and smart city melalui kerja sama dengan PT Bina Karya dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara.

"SIG pun terus fokus menciptakan peluang untuk mendorong penggunaan semen hijau, salah satunya dalam proyek pembangunan IKN," kata Corporate Secretary SIG Vita Mahyreni di Jakarta, Jumat (9/8/2024). Semen hijau SIG memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen, jika dibandingkan dengan semen konvensional.

Produk semen hijau SIG yang ramah lingkungan di antaranya semen multifungsi, semen masonry untuk aplikasi nonstruktural, semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah.

Demikian juga produk inovasi turunan semen seperti beton berpori untuk menjaga penyerapan air permukaan ke dalam tanah, beton cepat kering yang memungkinkan perbaikan jalan secara cepat sehingga tidak perlu penutupan jalan selama berjam-jam, serta beton dekoratif yang estestis.

"Selain rendah karbon, produk SIG juga memiliki kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi yaitu di atas 90 persen. Semua keunggulan ini membuat produk SIG sangat relevan untuk diaplikasikan dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Vita.

Inovasi tersebut sejalan dengan upaya untuk terus mendukung upaya global untuk mengurangi laju perubahan iklim. SIG juga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan panel surya dan optimasi konversi energi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation).

Hingga akhir semester I-2024, SIG berhasil menurunkan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21 persen dari baseline 2010.

SIG terus meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Perusahaan juga menerapkan teknologi digitalisasi dalam proses produksi, untuk efisiensi energi dan optimalisasi produksi.

"Inisiatif SIG dalam transisi menuju industri hijau mendukung kebutuhan pembangunan saat ini dan yang akan datang," tuturnya.

Seiring SIG menjalankan proses bisnis dan operasional berdasarkan aspek keberlanjutan dan tata kelola yang baik, perusahaan meraih tiga penghargaan di ajang Strategy into Performance Execution Excellence Award (SPEx2 Award), yakni The Best Execution Winner in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Sustainability & Governance in Manufacturing Industry, dan Outstanding Achievement in Sustainability & Governance.

Aspek keberlanjutan yang menyelaraskan fokus kegiatan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan, adalah kunci untuk mewujudkan visi perusahaan dan secara bersamaan, memastikan keberlangsungan ketersediaan sumber daya untuk generasi mendatang.

"Pada akhirnya semua inisiatif yang kami lakukan akan mendukung transisi SIG menuju industri hijau, terutama dalam upaya SIG menghadirkan semen hijau dan produk-produk turunannya, untuk mendukung pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Vita.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement