EKBIS.CO, JAKARTA -- Levi Strauss & Co mengumumkan rencana untuk memperluas bisnis ritelnya melalui online. Perusahaan juga memprediksi adanya perlambatan penurunan pendapatan karena peningkatan penjualan online.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (7/10), saham Levi naik 10 persen dalam perdagangan pada Selasa (6/10) setelah perusahaan mengatakan akan menjual koleksi jeans Red Tab ke 500 toko Target Corp pada musim gugur 2021. Levi juga menjual produknya di beberapa toko Dick's Sporting Goods.
Banyak analis memperkirakan pembuat pakaian ini akan terpukul dari penutupan beberapa pertokoan akibat pandemi Covid-19. Namun, Levi justru berencana untuk membuka toko-toko baru dan berinvestasi di bisnis online yang menjadi penggerak margin perusahaan, yaitu tumbuh 52 persen pada kuartal ketiga.
"Sementara pertumbuhan bisnis langsung kami akan melebihi pertumbuhan bisnis grosir, kami terus melihat peluang untuk menjangkau konsumen baru dengan distribusi grosir baru," kata Kepala Eksekutif Chip Bergh.
Levi juga mendapatkan keuntungan dengan mengembangkan bisnisnya menjadi atasan dan pakaian wanita, karena permintaan yang tinggi untuk blus, celana pendek, dan jeans. Ini salah satu yang mendorong pertumbuhan penjualan online perusahaan.
Perusahaan memperkirakan penurunan 14 persen hingga 15 persen dalam pendapatan kuartal keempat. Sementara analis rata-rata memperkirakan penurunan 19,62 persen. Levi memproyeksikan laba per saham antara 14 sen dan 16 sen, sejalan dengan perkiraan.
Margin kotor mencapai 54,3 persen dari pendapatan bersih pada kuartal ketiga yang berakhir pada 23 Agustus. Nilai ini naik dari 53 persen tahun lalu, didorong oleh kenaikan harga dan penguatan saluran langsung ke konsumen.