Jumat 09 Oct 2020 04:34 WIB

Miliarder AS Ini Sarankan Investasi ke China

Miliarder AS Ini Sarankan Investasi ke China

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Miliarder AS Ini Sarankan Investasi ke China. (FOTO: REUTERS/Brian Snyder)
Miliarder AS Ini Sarankan Investasi ke China. (FOTO: REUTERS/Brian Snyder)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Banyak investor telah mengurangi eksposur mereka ke China pada tahun 2020. Tetapi seorang miliarder hedge fund, Ray Dalio tidak beranggapan demikian. Ia mengungkap memiliki strategi yang dimulai dengan keseimbangan.

Dikutip dari CNBC International di Jakarta, Rabu (7/10/2020) Ray Dalio mengatakan kepada CNBC "Street Signs Asia" bahwa cara untuk bermain investasi di China adalah dengan membangun portofolio yang terdiversifikasi terlebih dahulu dengan mencapai keseimbangan aset yang tepat.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Ray Dalio, Miliarder Firma Investasi Raksasa di AS

"Pendekatan kami, kami menyebutnya pendekatan semua cuaca, itu adalah keseimbangan tertentu di mana Anda mencapai keseimbangan tanpa menurunkan hasil yang diharapkan. Dari situ, Anda ingin melakukan gerakan taktis." ujarnya.

Dalio mengatakan bahwa yuan China dapat melihat penggunaan yang lebih besar di luar China karena dolar AS dan mata uang cadangan utama lainnya terpukul oleh ekonomi yang lemah. Sementara suku bunga China menarik, katanya. Dalio mengungkap perkembangan pasar modalnya telah membantu memperkuat nilai tukar yuan.

"Anda akan melihat lebih banyak internalisasi [yuan], dan ini adalah konsekuensi alami karena karena dolar dan mata uang cadangan utama menghadapi tantangan yang kita bicarakan, beberapa elemen kekosongan akan ada," ujar ketua dan wakil kepala investasi Bridgewater Associates ini.

Yuan darat menguat terhadap dolar AS selama enam bulan terakhir, bergerak dari level di atas 7,00 menjadi dekat 6,80 dalam beberapa pekan terakhir. Para analis mengatakan kekuatan yuan dikaitkan dengan kelemahan dalam greenback dan pemulihan ekonomi China dari pandemi virus corona.

Namun, Dalio memperingatkan bahwa gerakan taktis yang dia sebutkan akan bergeser seiring waktu.

"Dan tentu saja itu berubah, tergantung pada harga relatif aset, kelas, dan sebagainya. Tapi pertama-tama ... dapatkan eksposurnya, saya percaya pada pasar itu dan mata uangnya juga," katanya.

Indeks utama China diperbarui dari tahun ke tahun didukung oleh peningkatan data ekonomi dan perlambatan kasus virus corona.

Selain China, Dalio juga meyakini India memiliki potensi yang luar biasa. Namun sayang, India tertinggal dalam pengembangan pasar modalnya.

"Ada jauh lebih sedikit likuiditas di pasar-pasar itu, apalagi berkembang," katanya.

Dalio menjelaskan bahwa terdapat peluang investasi di India dalam hal banyak teknologi mutakhir dan kewirausahaan. Tapi sangat sulit untuk berinvestasi.

"Jika ada perkembangan pasar modal yang jauh lebih besar, lebih banyak likuiditas, lebih banyak terbukanya pasar-pasar tersebut, itu akan merevitalisasi kewirausahaan," katanya.

"Dapat mengumpulkan uang dengan cara itu dan mengedarkan uang dengan lebih efisien. cara untuk merevitalisasi ekonomi India." tambah Dalio.

Tidak seperti China yang dapat mengendalikan pandemi, sementara India masih berjuang untuk mengurangi jumlah infeksi dan kematian terkait pandemi virus corona.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement