Kamis 08 Oct 2020 20:35 WIB

Kilang Cilacap Tingkatkan Produksi

HOMC Kilang Cilacap bisa digunakan untuk produksi Pertamax dan Premium di kilang lain

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
  Kilang Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah. Kilang Cilacap menjadi bagian dari peta jalan pengembangan kilang Pertamina.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kilang Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah. Kilang Cilacap menjadi bagian dari peta jalan pengembangan kilang Pertamina.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap menjadi bagian dari peta jalan pengembangan kilang Pertamina demi memenuhi kebutuhan pasar dan tuntutan teknologi kendaraan di masa mendatang.  

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan menjelaskan, RFCC merupakan unit kilang yang memanfaatkan teknologi katalis untuk mengonversi minyak berat atau residu, baik atmosferik maupun vacuum residue oil menjadi produk lebih bernilai. "Dalam hal ini utamanya gasoline dan beberapa produk lain seperti LPG dan propilen," kata Hatim.

Baca Juga

Dengan beroperasinya RFCC, produksi premium dari Kilang Cilacap naik dari 61 ribu barel per hari menjadi 91 ribu barel per hari. Angka ini mampu mendongkrak total kapasitas produksi Pertamina RU IV sebesar 17,8 persen hingga mencapai level 348 ribu barrel per hari.

"Kondisi ini menumbuhkan optimisme pemerintah Indonesia terbebas dari impor BBM," kata Hatim.

RFCC mengolah Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) sebanyak 62 ribu barel per hari dari Crude Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi. Di antaranya High Octane Mogas Component (HOMC) dengan kadar oktan lebih dari 93, dan merupakan komponen minyak untuk meningkatkan kadar oktan pada Premium dengan Research Octane Number (RON) 88, peningkatan produk Liquified Petroleum Gas (LPG) dan produk baru propilen.

Saat resmi beroperasi 100 persen, lanjut Hatim, unit kilang RFCC ini mampu memproduksi HOMC sekitar 37 ribu barel per hari, LPG 1.066 ton per hari, dan 430 ton per hari produk propilen. Dari produksi HOMC sebagian besar diproses lebih lanjut menjadi premium.

"Kelebihan HOMC dari Kilang Cilacap bisa digunakan untuk memproduksi Pertamax dan Premium di kilang-kilang lain," ujar Hatim.

Keberadaan RFCC menandai awal berdirinya kilang-kilang modern di RU IV Cilacap, disusul pembangunan Kilang Langit Biru Cilacap, dan yang saat ini masih berlangsung adalah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Hatim menyebut, RFCC yang disusul kilang-kilang pengembangan lainnya di RU IV Cilacap menjadi simbol ketahanan dan kemandirian energi negeri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement