Covid-19 rupanya tidak menjadi halangan bagi kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok. Pada periode Januari hingga Agustus 2020, kinerja ekspor Indonesia terus meningkat. Peningkatan ini didorong oleh sejumlah produk ekspor unggulan.
Menukil data Kepabeanan Tiongkok, nilai perdagangan Indonesia – Tiongkok pada periode Januari hingga Agustus 2020 mencapai US$48,7 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai US$23,3 miliar. Sementara, nilai impor Indonesia dari Tiongkok pada periode tersebut mencapai US$ 25,4 miliar.
“Ada penurunan defisit yang sangat signifikan pada neraca perdagangan periode Januari hingga Agustus 2020 yaitu sebesar 69,2% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Djauhari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia dalam siaran pers yang diterima SWA online (09/10/2020). Dia melanjutkan, apabila tren tersebut terus berlangsung, diharapkan sampai akhir tahun ini defisit yang tercatat akan berkurang banyak.
Beberapa produk unggulan dan potensial yang tercatat meningkat secara signifikan adalah besi dan baja meningkat 134,3%, Timah meningkat 1163,6%, Alumunium sebesar 4124,1%, produk tekstil sebesar 3296,3%, bahan kimia anorganik meningkat 63,1%, dan kopi, teh dan rempah-rempah sebesar 280,8%.
Sementara itu, menukil data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Tiongkok di Indonesia pada periode Januari hingga Juli 2020 adalah sebesar US$2,4 miliar. Angka tersebut menempatkan Tiongkok sebagai investor nomor 2 terbesar di Indonesia di bawah Singapura. Namun, apabila ditambah dengan investasi dari Hongkong senilai US$1,7 miliar, maka dapat dikatakan Tiongkok bersama Hongkong merupakan investor terbesar di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020.
Sementara itu, Atase Perdagangan Marina Novira mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong ekspor Indonesia ke Tiongkok, terutama di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan memanfatkan plaform digital.
“Pemanfaatan platform digital dengan optimal dalam situasi pandemi saat ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok dan pada akhirnya diharapkan dapat menjaga neraca perdagangan Indonesia,” kata Marina menegaskan.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id