Selasa 13 Oct 2020 14:30 WIB

Adhi Karya: Pembangunan LRT Jabodebek Sudah 77 Persen

Moda transportasi massal LRT Jabodebek ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2022.

Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan LRT Jabodetabek di Jakarta, Jumat (9/10). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, tumbuh negatif sekitar 1,7 hingga 0,6 persen. Pandemi virus Covid-19 menjadi penyebab utamanya, yang bedampak diberbagai sendi perekonomian.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan LRT Jabodetabek di Jakarta, Jumat (9/10). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, tumbuh negatif sekitar 1,7 hingga 0,6 persen. Pandemi virus Covid-19 menjadi penyebab utamanya, yang bedampak diberbagai sendi perekonomian.Prayogi/Republika.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat progres pembangunan kereta api ringan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi atau LRT Jabodebek hingga September 2020 mencapai 77 persen. Moda transportasi massal LRT Jabodebek ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2022.

"Progres tiap lintas pelayanan yakni lintas Cawang-Cibubur mencapai 91 persen; lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 93 persen; lintas Cawang-Bekasi Timur 87 persen; dan depo 24 persen," kata Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho dalam keterangan di Jakarta, Selasa (13/10).

Baca Juga

Parwanto menuturkan BUMN konstruksi itu berhasil mempersembahkan dedikasi tinggi melalui inovasi, berupa jalur kereta dengan bentang lengkung terpanjang dan pertama di Indonesia, serta penggunaan struktur U-Shaped Girder pertama dan terpanjang di Indonesia. Bentang lengkung terpanjang yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan, itu telah tercatat pada Rekor Museum Indonesia (Muri) pada November 2019 untuk rekor jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia.

Rekor lainnya yakni rekor pengujian axial statistic loading test pada pondasi bored pile dengan beban terbesar di Indonesia. Sementara itu, U-shaped girder atau gelagar berbentuk huruf U merupakan struktur konstruksi yang diadopsi dari Prancis.

"Teknologi ini dipilih karena desainnya ramping, sesuai dengan ketersediaan ruang pada kota-kota yang padat, seperti di Jakarta. Selain ramping, desain ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu meredam kebisingan," terang Parwanto.

Ia menjelaskan struktur tersebut juga menyediakan walkway atau ruang untuk berjalan. Di samping penggunaan "U" Shaped, LRT Jabodebek menggunakan teknologi third rail untuk mendistribusikan pasokan listriknya, sehingga tidak ada kabel melintang di atas jalur yang akan menambah estetika dan ramah dengan arsitektur kota Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement