EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk holding BUMN sektor kesehatan. Hal ini disampaikan Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi, Kementerian BUMN, Aditya Dhanwantara, dalam Webinar Ngobrol Pagi Seputar BUMN bertajuk Kontribusi BUMN Farmasi Mengatasi Pandemi Covid-19 di Jakarta, Kamis (15/10).
Aditya mengatakan, holding BUMN sektor kesehatan merupakan penggabungan holding BUMN farmasi dengan holding BUMN rumah sakit. Holding BUMN farmasi yang diisi PT Bio Farma, Indofarma, dan Kimia Farma telah terbentuk pada 31 Januari 2020 dengan dasar PP 76 tahun 2020. Nantinya, holding BUMN farmasi akan bergabung dalam holding BUMN sektor kesehatan bersama holding BUMN rumah sakit seperti Pertamedika dan rumah sakit milik BUMN lainnya.
"Jadi nanti holding BUMN farmasi akan kita perluas menjadi BUMN sektor kesehatan yaitu BUMN yang bergerak di farmasi dan juga BUMN yg bergerak di layanan kesehatan seperti IHC Pertamedika," ujar Aditya.
Dalam mengembangkan holding BUMN sektor kesehatan, kata dia, Kementerian BUMN telah mempunyai lima pilar framework yang meliputi nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, pengembangan investasi, dan pengembangan talenta.
Aditya menjelaskan holding BUMN sektor kesehatan bertujuan memperkuat industri farmasi nasional, meningkatkan ketersedian produk, menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi, dan milestone pembentukan holding healthcare di Indonesia.
"Ini yang akan kita bentuk di kemudian hari," kata Aditya menambahkan.