EKBIS.CO, SYDNEY –Pengurus Wilayah Khusus (PWK) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Australia dilantik secara virtual pada Ahad siang (11/10). Acara tersebut berlangsung khidmat.
Hadir dalam acara pelantikan ini Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Heru Subolo, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat MES, Edy Setiadi. Turut hadir pula jajaran Pengurus Pusat MES, perwakilan berbagai organisasi komunitas Indonesia di Australia, dan perwakilan PWK MES dari beberapa negara, di antaranya Aljazair, Inggris, dan Jepang.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Edy Setiadi, Ketua Umum Pengurus Pusat MES Wimboh Santoso menyatakan kegembiraannya atas terbentuknya PWK MES Australia. Australia merupakan salah satu dari delapan negara yang telah memiliki PWK MES. “Perwakilan MES di luar negeri menempati peran sentral, di mana perwakilan luar negeri MES ini diharapkan dapat mengkaji isu-isu strategis ekonomi syariah yang dapat diterapkan di Indonesia, dan juga memperluas jejaring global untuk pemberdayaan ekonomi umat,” papar Wimboh dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, Australia memiliki arti penting bagi Indonesia. Di samping telah menjalin hubungan diplomatik, ekonomi, dan berbagai kerja sama yang erat dengan Indonesia, Negeri Kanguru juga memiliki komunitas diaspora Indonesia yang cukup besar. Terdapat semangat yang besar di kalangan komunitas muslim Indonesia di Australia untuk bermuamalah sesuai prinsip-prinsip syariah.
“MES Australia perlu mengoptimalkan peluang dan potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga dapat memberikan dampak positif yang semakin luas bagi bangsa Indonesia, khususnya komunitas Indonesia di Australia,” demikian Ketua Umum Pengurus Pusat MES yang juga menjabat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pesan senada juga dikemukakan oleh Konsul Jenderal RI di Sydney. “Pertumbuhan populasi masyarakat muslim Australia menjadi peluang tidak hanya bagi industri keuangan, tetapi juga bagi pelaku bisnis industri halal,” ungkap Heru Subolo.
Ia juga menguraikan bagaimana Australia menawarkan berbagai peluang dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas Indonesia. Terdapat berbagai universitas yang membuka kursus keuangan syariah, dan juga telah berdiri sejumlah lembaga keuangan syariah yang melayani kebutuhan pendanaan dan investasi masyarakat Muslim. “Kemitraan ekonomi kedua negara menjadi semakin komprehensif dengan telah diratifikasinya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA),” terangnya.
Selepas prosesi pembacaan ikrar dan pelantikan pengurus MES Australia, terdapat penyampaian testimoni dari perwakilan berbagai organisasi komunitas Indonesia di Australia, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Indonesian Diaspora Network, Centre for Islamic Dakwah and Education, Australia-Indonesia Business Council, dan Indonesian Restaurants Association. Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari IQRO Foundation, Indonesian Muslim Community of Victoria, Indonesian Muslim Community of Queensland, Indonesia Community Council, Madrasah Daarul Ma’arif Perth, dan Ashabul Kahfi Islamic Centre.
Pimpinan berbagai organisasi tersebut menyatakan dukungan dan antusiasmenya atas terbentuknya MES Australia. Terdapat harapan bahwa MES Australia dapat menjalankan agenda dan program yang dirasakan manfaatnya oleh komunitas Indonesia di Australia. Beberapa tokoh komunitas juga menyampaikan harapan agar diaspora Indonesia mengambil peran yang semakin besar dalam upaya memenuhi kebutuhan pendanaan yang terus bertumbuh, khususnya dalam bentuk lembaga keuangan syariah.
Setelah resmi disahkan pada Juli lalu, MES Australia telah membentuk kepengurusan secara lengkap untuk periode 1441-1444 H. dan merumuskan program-program kerja ke depan. Ketua Umum PWK MES Australia, Shaifurrokhman Mahfudz, mengungkapkan apresiasi pihaknya atas antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh Pengurus Pusat MES maupun perwakilan Pemerintah Indonesia di Australia. Ia juga mengapresiasi dukungan dan kesediaan dari para sesepuh, tokoh komunitas, para pakar, dan para pengurus.
Shaif, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa pihaknya menyambut gembira dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh harapan yang disampaikan oleh para perwakilan organisasi komunitas Indonesia. “Dalam konteks masyarakat Indonesia di Australia, perwujudan lembaga keuangan syariah yang kredibel, kompetitif, dan lahir dari rahim umat ini telah menjadi sebuah kebutuhan sekaligus agenda penting yang tidak hanya memerlukan feasibility study, tetapi juga keterpanggilan dan keyakinan untuk mewujudkannya,” ujar Shaif.
Selanjutnya, misi luhur yang diusung hanya akan bisa terwujud apabila semua pihak terkait secara konsisten menempatkan persatuan dan kebersamaan di atas semua ego dan kepentingan sektoral. "Al-ukhuwwah fauqal kull, atau persaudaraan di atas segalanya, bermakna kesiapan kita untuk memperjuangkan kepentingan umum yang lebih besar dibandingkan kepentingan pribadi dan kelompok, dibandingkan motivasi duniawi yang semu dan acapkali menggerus tujuan utama kita,” pungkas Shaif.