EKBIS.CO, BRUSSELS -- Jumlah orang yang bepergian melalui udara di Uni Eropa (UE) menurun drastis pada kuartal kedua tahun 2020 dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Hal ini didasari laporan kantor statistik Eropa (Eurostat) yang dilansir kantor berita Xinhua pada Jumat (16/10).
Selama pandemi COVID-19 memang ada larangan perjalanan nyaris di seluruh dunia. Hal ini berdampak pada penurunan penumpang pesawat berkisar dari 96 persen hingga 99 persen di antara 19 negara anggota UE. Sayangnya data tidak tersedia untuk negara Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Yunani, Malta, Polandia, Rumania dan Swedia.
Spanyol terdata menjadi yang paling terpukul karena kehilangan 61,6 juta penumpang pesawat atau turun 99 dari April hingga Juli 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Jerman mencatat kehilangan 59,1 juta penumpang pesawat, atau penurunan 97 persen YoY pada trimester kedua tahun 2020.
Lalu terdapat penurunan 44,2 juta orang yang bepergian melalui udara dari dan ke Prancis, atau turun 97 persen pada kuartal kedua tahun 2020. Sedangkan Italia mengalami penurunan 42,6 juta penumpang pesawat atau 98 persen, untuk kuartal kedua tahun 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laporan itu juga menampilkan statistik Makedonia Utara, negara yang saat ini sedang merundingkan aksesi ke UE. Negara itu kehilangan penumpang pesawat sampai 100 persen untuk trimester kedua tahun 2020.
Dikabarkan permintaan transportasi udara domestik di seluruh dunia mulai membaik pada akhir kuartal kedua menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Lalu lintas udara internasional menyusut 96,8 persen di bulan Juni, dibandingkan dengan Juni 2019.