EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto menilai merger bank syariah anak usaha bank BUMN akan memberikan sejumlah manfaat. Bersatunya tiga bank syariah alan mendorong bank syariah BUMN memiliki akses jaringan yang lebih luas di dalam dan luar negeri.
"Potensi menyerap risiko juga lebih besar sehingga ekspansi pembiayaan bisa lebih luas," ujar Toto saat dihubungi Republika di Jakarta, kemarin.
Toto berpandangan masa depan perbankan yang beralih ke arah layanan digital banking juga bisa dilaksanakan oleh bank hasil merger tersebut. Setelah proses merger selesai, segmentasi bank syariah BUMN bisa tetap dijaga di arah segmen UMKM dan komersial. Masing-masing warisan bank bisa mempertahankan spesialisasi tapi dengan integrasi layanan yang lebih baik.
Kata Toto, dengan menjadikan BRI Syariah sebagai surviving entity dalam proses merger, maka proses backdoor listing terjadi. "Menurut saya ide ini cukup menarik karena akhirnya merger ini akan menjadikan BRI Syariah menjadi perusahaan terbuka dengan kekuatan kapital dan jaringan yang besar. Cukup setara untuk bersaing dengan bank BUKU IV lainnya," ucap Toto.
Toto menambahkan, pemerintah dalam proses konsolidasi merger bank syariah bisa saja memindahkan sahamnya di masing-masing bank Himbara tersebut. "Seluruhnya dimasukkan ke BRI Syariah sebagai surviving entity sehingga status BRI Syariah bisa menjadi BUMN," kata Toto menambahkan.