EKBIS.CO, PALEMBANG--Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sriwijaya di Hotel Aryaduta, Palembang, Sumatera Selatan (16/10). Nota Kesepahaman tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Hilir Minyak dan Gas Bumi ditandatangani oleh Kepala BPH Migas Dr. Ir M. Fanshurullah Asa, MT dan Rektor Unsri Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE dan disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI H. Alex Noerdin
Nota kesepahaman yang berlaku selama 5 tahun ini meliputi 9 ruang lingkup yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pengkajian bersama di bidang hilir minyak dan gas bumi,pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi, program magang mahasiswa, pengembangan perguruan tinggi khususnya dibidang hilir minyak dan gas bumi,penempatan tenaga ahli sebagai tenaga konsultan atau “part-time”, pertukaran informasi dan data ilmiah, penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan fasilitas lain yang dimiliki oleh para pihak, dan kegiatan lain yang disepakati para pihak.
Dalam sambutannya Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa atau yang akrap disapa Ifan menyampaikan bahwa sesuai dengan teori keunggulan kompetitif (competitive advantage) dari Michael Porter perlu adanya sinergisitas dan kolaborasi anta Academic, Bussiness dan Governace atau yang sering disingkat ABG sehingga pencapaian ekonomi akan lebih cepat. “Selain ABG, kerjasama dengan perguruan tinggi ini juga diperkuat dengan adanya Teori Triple Helix dari Henry Ezkowick yang diadopsi Komite Inovasi Nasional (KIN) yang menguatkan peran strategis perguruan tinggi, kalangan Badan Usaha (bisnis) untuk menggerakkan percepatan ekonomi nasional.” Jelas Ifan.
Lebih lanjut Ifan menyampaikan bahwa BPH Migas akan melakukan kerjasama dengan 34 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se Indonesia terkait pelaksanan tupoksi BPH Migas. Saat ini BPH Migas sudah melakukan penandatanganan MOU dengan UI, UGM, ITB Undip, Unibraw dan UNPAD dan hari ini dengan UNSRI. Beberapa kerjasama yang dilakukan BPH Migas dengan PTN yang sudah berlangsung saat ini antara lain, Kajian Akademik terkait Pembuatan Owner Estimate untuk standar acuan lelang pipa gas transmisi dan WJD, Peraturan Konsultan Pengawas Investasi (KPPI) pembangunan pipa gas, Kajian pemanfaat LNG untuk dalam negeri juga Peraturan peran BPH Migas sebagai dispute resolution antar Badan Usaha dan juga terkait cadangan operasional Badan Usaha serta pemanfaatan iuran BPH Migas untuk pengembangan sektor hilir migas.
Sementara itu, terkait MoU BPH Migas dengan Unsri menurut Ifan adan beberapa hal yang bisa menjadi kajian antara lain proyeksi dan modeling kebutuhan BBM dan Gas di Sumatera Selatan untuk 5 tahun ke depan dan juga sampai untuk pemetaan jumlah ideal dan sebaran depo, penyalur, mini SPBU dab sub penyalur di wilayah Sumatera Selatan yang terkenal sebagai lumbung energi ini. “kerjasama ini sangat perlu untuk mengetahui secara akademik berapa kebutuhan BBM dan gas di wilayah Sumsel sehingga dalam penyaluran nanti akan menjadi tepat” pungkas Ifan.
Sementara itu, Rektor Unsri Anis Saggaf mengucapkan terimakasih atas kepercayaan BPH Migas terhadap Unsri dan kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kampus sebagai lembaga akademis dan manfaat bagi masyarakat bangsa indonesia. "Kami akan mendukung pengembangan jargas untuk rumah tangga di Sumsel dan kami akan memulai kajian pada tahun ini juga akan kami siapkan,” katanya. Dia mengatakan kajian akademis tersebut akan melibatkan sejumlah dosen Unsri yang ahli di bidangnya.
Setelah penandatanganan MoU dengan Universitas Sriwijaya, BPH Migas menggelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja BPH Migas Tahun Anggaran 2020 kepada masyarakat atau konsumen pengguna di Kota Palembang yang