EKBIS.CO, PALEMBANG – Mantan Gubernur Sumsel periode 2008-2018 yang saat ini menjabat pimpinan komisi VII DPR RI H Alex Noerdin menegaskan, siap untuk memperjuangkan perluasan distribusi jaringan gas (Jargas) rumah tangga di seluruh kabupaten dan kota wilayah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Menurutnya, seluruh daerah di Sumsel sudah selayaknya menikmati jaringan gas rumah tangga karena memang Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil gas di Indonesia.
“Selaku pimpinan di Komisi VII DPR RI yang memang membidangi energi dan lingkungan, kami akan terus dorong BPH Migas untuk memperluas pendistribusian jaringan gas rumah tangga di seluruh wilayah di Sumsel. Apalagi kepala BPH Migas ini juga putra Sumatera Selatan yang mempunyai wewenang luar biasa terkait kebijakan,” ungkap Alex usai menghadiri acara Sosialisasi Tugas & Fungsi serta Capaian Kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tahun 2020, di hotel Aryaduta Palembang, Jumat (16/10).
Dalam kegiatan ini, juga sekaligus dilakukan penandatanganan MoU kerja sama BPH Migas dengan Universitas Sriwijaya tentang pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hilir minyak dan gas bumi. Hadir langsung, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, Asisten 1 kota Palembang Faisal AR serta beberapa pembicara dan peserta undangan lainnya.
Diungkapkan Alex Noerdin yang juga pernah menjabat bupati Musi Banyuasin (Muba) ini, provinsi Sumsel memiliki energi gas yang sangat cukup besar. Hal ini justru menjadi dasar untuk memperluas pendistribusian jaringan rumah tangga.
“Insya Allah akan kita terus dorong BPH Migas, karena kita juga mempunyai dasar bahwa gas itu banyak berasal dari Sumsel untuk dikirim ke daerah lain termasuk ke Singapura. Jadi sebelum membantu daerah lain, kebutuhan ditempat sendiri harus terpenuhi dulu, dan saat ini pendistribusian kita masih kurang. Saat lima belas tahun yang lalu ketika masih menjabat bupati Muba, saya menyaksikan langsung pengiriman pertama melalui pipa bawah laut, gas dari Gresik Muba, dikirim ke Batam lalu masuk bawah laut dan timbul di Singapura,”ungkap Alex Noerdin.
Sementara itu, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen dengan pemerintah untuk terus mengembangkan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di seluruh daerah di Tanah Air. Sedangkan untuk di wilayah Sumsel, saat ini baru ada 7 kabupaten dari total 17 kabupaten/kota yang sudah teraliri gas bumi untuk rumah tangga.
“Kami tentunya mendukung seluruh kabupaten/kota di Sumsel agar bisa menikmati gas bumi. Hingga saat ini sudah terdapat 75.674 sambungan rumah tangga (SR) di 7 kabupaten/kota, yakni Kabupaten PALI, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Prabumulih,”ujarnya.
Dijelaskannya, untuk mengembangkan pendistribusian jaringan gas tersebut, pihaknya pun menggandeng Universitas Sriwijaya (Unsri) yang akan membuat kajian terkait pengembangan distribusi jargas.
“Nanti dari kajian tersebutlah bisa terlihat bisa tidak penempatan jargas di wilayah itu. Kolaborasi ini sesuai dengan teori keunggulan kompetitif dari Michael Porter yang membutuhkan sinergisitas antara academic, business, and governace atau ABC. Selain ABG, kerjasama dengan perguruan tinggi ini juga diperkuat dengan adanya Teori Triple Helix dari Henry Ezkowick yang diadopsi Komite Inovasi Nasional (KIN) yang menguatkan peran strategis perguruan tinggi, kalangan Badan Usaha (bisnis) untuk menggerakkan percepatan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Rektor Unisri Anis Saggaf mengucapkan terimakasih atas kepercayaan BPH Migas terhadap Unsri. Menurutnya, kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kampus sebagai lembaga akademis dan manfaat bagi masyarakat bangsa Indonesia.
"Kami akan mendukung pengembangan Jariangan Gas (Jargas) untuk rumah tangga di Sumsel dan kami akan memulai kajian pada tahun ini juga akan kami siapkan,”katanya