Selasa 20 Oct 2020 12:35 WIB

Mentan SYL : Penting Kolaborasi Majukan Teknologi Pertanian

Kolaborasi dengan perguruan tinggi dibutuhkan untuk kemajuan teknologi pertanian

Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan orasi ilmiah dalam puncak perayaan Dies Natalis ke 60 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Hadir Rektor Unhas, Prof. Dwi Aries Tina Pulubuhu, jajaran Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) dan Staf Khusus Mentan, Prof. Imam Mujahidin Fahmid.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan orasi ilmiah dalam puncak perayaan Dies Natalis ke 60 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Hadir Rektor Unhas, Prof. Dwi Aries Tina Pulubuhu, jajaran Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) dan Staf Khusus Mentan, Prof. Imam Mujahidin Fahmid.

EKBIS.CO, UJUNG PANDANG--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan orasi ilmiah dalam puncak perayaan Dies Natalis ke 60 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Hadir Rektor Unhas, Prof. Dwi Aries Tina Pulubuhu, jajaran Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) dan Staf Khusus Mentan, Prof. Imam Mujahidin Fahmid.

Mentan SYL menegaskan kolaborasi Kementan dengan perguruan tinggi khususnya bidang teknik sangat dibutuhkan dalam menkosolidasikan kemajuan teknologi pertanian yang maju, mandiri dan modern. Pembangunan pertanian ke depan tidak boleh pada penggunaan teknologi yang stagnan, namun harus menerapkan pertanian digital, artificial intelligence, robotic construction, dan internet of things.

"Saya minta kepada para dirjen, sinergi dengan Fakultas Teknik Unhas. Bantu bangun laboratorium agar bisa menghasilkan teknologi, bibit unggul dan alat mesin pertanian modern," demikian dikatakan Mentan SYL pada orasi ilmiah perayaan Dies Natalis ke 60 Fakultas Teknik Unhas tersebut.

Oleh karena itu, SYL berharap Fakultas Teknis Unhas harus mengambil andil terdepan dalam bidang riset dan teknologi untuk kemajuan pertanian ke depan yang tangguh menghadapi tantangan dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, kemajuan di dunia khususnya sektor pertanian tidak bisa terwujud tanpa adanya perkembangan teknologi.

"Kontribusi sektor pertanian dalam menyelamatkan perekonomian nasional di era pandemi covid 19 sangat membanggakan. PDB sektor pertanian merupakan yang tertinggi dan satu-satunya yang selamatkan PDB nasional, begitu juga ekspor pertanian naik dan daya beli pun naik," ucapnya.

Melansir data BPS peran sektor pertanian terhadap total PDB mencapai 14 persen dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian pada kuartal II 2020 ini capaian 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Ekspor pertanian September 2020 naik 20,84 persen dibanding bulan sebelumnya. Begitu juga daya beli petani atau NTP periode Januari-September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dan NTUP periode ini naik 0,90 persen.

"Namun demikian, harus dicatat bahwa riset apapun yang dimiliki sebuah negara dan daerah tanpa teknologi, maka dipastikan tersendat-sendat untuk berkembang lebih cepat. Dan cerita pertanian hari ini, sehebat apapun capaian yang diraih, tak akan mampu berbuat lebih maju ke depan tanpa adanya teknologi. Untuk itu, Fakultas Teknik ini menjadi penting dan bersinergi memajukan pertanian," tegas SYL.

Sementara itu, Rektor Unhas, Prof. Dwi Aries Tina Pulubuhu memberikan apresiasi atas kinerja dan perhatian Menteri Pertanian dalam memajukan teknologi serta mendorong para enginer ambil bagian memajukan pertanian berbasis teknologi modern.

"Kami rindu Pak Menteri berorasi dengan pemikiran-pemikiranya yang cerdas dan penuh terobosan. Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Menteri pada perayaan dies natalis ini," ucapnya.

"Kehadiran Pak Menteri dapat memacu kami di fakultas teknik dan fakultas pertanian untuk terus melahirkan inovasi dan teknologi yang hanya diaplikasi dunia industri, namun utamanya bagi petani," pinta Dwi Aries.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement