EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada kuartal III 2020, Aneka Tambang membukukan kenaikan penjualan emas. Sejak Juli hingga September 2020 tercatat penjualan emas Antam sebesar 6.967 kilogram.
Sekertaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan jumlah tersebut naik 147 persen jika dibandingkan periode kuartal dua tahun ini yang hanya 2.818 kg. Secara komulatif, total penjualan sembilan bulan pertama pada tahun ini sebesar 14.882 kg.
"Perusahaan kembali mencatatkan pertumbuhan positif kinerja segmen emas Antam. Hal ini karena tumbuhnya kesadaran masyarakat atas berinvestasi emas di tengah tren kenaikan harga emas juga. Apalagi fluktuasi nilai tukar mata uang asing juga turut mendorong masyarakat beralih investasi menjadi investasi emas," ujar Kunto, Rabu (21/10).
Guna menjaga kualitas layanan di tengah kondisi new normal akibat pandemi Covid-19, Kunto mengatakan, perseroan melakukan inovasi penjualan dengan mengedepankan transaksi penjualan dan buyback emas secara online. Namun demikian, perseroan tetap melayani transaksi penjualan secara offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Saat ini, Antam memiliki layanan penjualan logam mulia berupa Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota dan penjualan sales canvassing di beberapa lokasi. Perseroan menyediakan produk emas logam mulia dalam berbagai varian mulai dari pecahan 0,5 hingga 100 gram. Produk ini dikemas dengan teknologi CertiCard untuk meningkatkan tingkat keamanan produk dan kemudahan bagi pelanggan untuk mengetahui keaslian emas.
Antam, melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) juga mengembangkan layanan produk jasa depositori emas logam mulia 'Brankas' untuk memudahkan pelanggan dalam menginvestasikan dana dalam bentuk emas secara fisik.
"UBPP LM merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditas 'Good Delivery Refiner' di London Bullion Market Association (LBMA). Hal tersebut merepresentasikan produk emas logam mulia berstandar international dan menaati asas kepatuhan hukum yang berlaku dan jaminan atas kualitas mutu kadar 99,9 persen," jelas dia.
Hingga akhir 2020, Antam optimistis raih peningkatan marjin keuntungan dari bisnis emas. Hal ini didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian global dan tumbuhnya tingkat permintaan emas khususnya di pasar dalam negeri.
"Peningkatan kinerja pada 2020 sejalan dengan upaya Antam untuk meningkatkan daya saing usaha melalui diversifikasi produk emas, layanan pelanggan serta strategi efisiensi yang tepat dan optimal," terang dia.